Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
ANALISIS PENDAPATAN USAHA KERAJINAN ROTAN (CALAMUS SPP.) SEBAGAI HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI DESA KEUDE BIENG KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR
Pengarang
Veni Cyntia Putri - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Azhar - 196711021993031003 - Dosen Pembimbing I
Maryam Jamilah - 198609172022042001 - Dosen Pembimbing II
Nomor Pokok Mahasiswa
1905110010019
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Kehutanan (S1) / PDDIKTI : 54251
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian Kehutanan., 2024
Bahasa
Indonesia
No Classification
645.4
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Rotan sebagai salah satu hasil hutan bukan kayu di Indonesia, memiliki nilai komersial yang signifikan dan sering dikelola oleh masyarakat di sekitarnya. Pengolahan rotan dapat menghasilkan beragam kerajinan tangan yang memiliki nilai seni dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha kerajinan rotan di Desa Keude Bieng, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, serta kelayakan usaha tersebut.
Metode yang digunakan adalah Purposive Sampling, dengan pengambilan data primer melalui observasi, wawancara, dan kuesioner, serta data sekunder dari literatur terkait. Analisis dilakukan secara kuantitatif untuk menghitung total biaya (TC), penerimaan (R), pendapatan (I), dan rasio R/C serta B/C.
Hasil menunjukkan bahwa pendapatan usaha kerajinan rotan bervariasi, dengan usaha Dua Saudara Rotan mencapai Rp 340.118.000 per tahun dan rasio R/C sebesar 4,60, pendapatan kedua pada usaha kerajinan Ati Karya Rotan mencapai Rp. 245.710.000 per tahun , pendapatan ketiga pada usaha kerajinan Raga Tanyo Rotan mencapai Rp. 178.004.000 per tahun, pendapatan keempat pada usaha kerajinan Rumah Decor Rotan mencapai 101.999.000 per tahun dan pendapatan usaha kerajinan TS Citra Lestari mencapai Rp. 94.863.000. Nilai R/C Ratio pada usaha kerajinan Dua Saudara Rotan sebesar Rp 4,60, usaha kerajinan Ati Karya Rotan sebesar 3,90, usaha kerajinan Raga Tanyo Rotan sebesar 3,36, usaha kerajinan TS Citra Lestari Rotan sebesar 3,32 dan usaha kerajinan Rumah Decor Rotan sebesar 3,23 dan nilai B/C Ratio pada usaha kerajinan Dua Saudara Rotan sebesar Rp 3,60, Ati Karya Rotan sebesar 2,90, Raga Tanyo Rotan sebesar 2,36, TS Citra Lestari Rotan sebesar 2,32 dan Rumah Decor Rotan sebesar 2,23. mengindikasikan usaha tersebut layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan lebih lanjut. Temuan ini menggaris bawahi potensi ekonomi kerajinan rotan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Rattan, as one of the non-timber forest products in Indonesia, holds significant commercial value and is often managed by local communities. The processing of rattan can produce a variety of handicrafts that have both artistic and economic value. This study aims to analyze the income from rattan handicraft businesses in Keude Bieng Village, Lhoknga District, Aceh Besar Regency, as well as the feasibility of these businesses. The method used is Purposive Sampling, with primary data collected through observation, interviews, and questionnaires, as well as secondary data from relevant literature. The analysis was conducted quantitatively to calculate total costs (TC), revenues (R), incomes (I), and the R/C and B/C ratios. The results indicate that the income from rattan handicraft businesses varies. The Dua Saudara Rattan business achieved an income of IDR 340,118,000 per year with an R/C ratio of 4.60. The second business, Ati Karya Rattan, reached an income of IDR 245,710,000 per year. The third business, Raga Tanyo Rattan, had an income of IDR 178,004,000 per year. The fourth business, Rumah Decor Rattan, achieved IDR 101,999,000 per year, while TS Citra Lestari Rattan earned IDR 94,863,000. The R/C ratio for Dua Saudara Rattan was IDR 4.60, for Ati Karya Rattan it was 3.90, for Raga Tanyo Rattan it was 3.36, for TS Citra Lestari Rattan it was 3.32, and for Rumah Decor Rattan it was 3.23. The B/C ratio for Dua Saudara Rattan was IDR 3.60, for Ati Karya Rattan it was 2.90, for Raga Tanyo Rattan it was 2.36, for TS Citra Lestari Rattan it was 2.32, and for Rumah Decor Rattan it was 2.23. These figures indicate that these businesses are feasible to continue and develop further. This finding highlights the economic potential of rattan handicrafts in enhancing the income of local communities.
STRATEGI PEMASARAN PRODUK KERAJINAN ROTAN KEUDE BIENG LHOKNGA (Monalisa, 2019)
ANALISIS KONTRIBUSI USAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA KERAJINAN ROTAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN ROTAN DI KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR (HERRY KURNIAWAN, 2015)
JENIS-JENIS ROTAN DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER (TNGL) KECAMATAN BLANG JERANGO KABUPATENRNGAYO LUES (Sahibul fajri, 2022)
KOMUNIKASI PEMASARAN KERAJINAN ROTAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELI WISATAWAN ACEH RN( STUDI DESKRIPTIF PADA USAHA KERAJINAN ROTAN DUA SAUDARA KEUDE BIENG, ACEH BESAR ) (Nur Amalia, 2023)
FAKTOR-FAKTOR YANG RNMEMPENGARUHI TRANSFORMASI TENAGA KERJA WANITA DARI PERTANIAN KE RNINDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR (Rauzatul Azani, 2014)