UJI KINERJA ALAT PENGERING BIJI KOPI (COFEE DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

UJI KINERJA ALAT PENGERING BIJI KOPI (COFEE DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR


Pengarang

Yenni Ferdian - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0151610075

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknik Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2007

Bahasa

Indonesia

No Classification

633.73

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Kopi (Coffea sp) adalah salah satu hasil perkebunan yang menjadi sumber
devisa bagi Indonesia. Selain mempunyai nilai ekonomis, minuman kopi sangat
digemari karena memiliki cita rasa serta aroma yang khas , kegemaran minum kopi
cepat meluas keseluruh dunia setelah ditemukannya cara-cara penggunaan bahan
maupun metode pengolahan yang lebih sempurna.
Proses pengeringan biji kopi, yang dilakukan oleh masyarakat atau industri
rumah tangga umumnya secara tradisional yaitu dengan penjemuran dibawah terik
matahari di alam terbuka. Untuk mendapatkan basil kopi yang tahan lama, maka
diperlukan suatu teknologi pengeringan dengan menggunakan alat pengering tipe
penukar kalor (konveksi alamiah).
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kinerja alat pengering biji
kopi serta untuk mengetahui kualitas produk kopi. Pada penelitian ini proses
pengeringan dengan mengggunakan bahan bakar arang, gas elpiji dan minyak tanah
yang menggunakan alat pengering tipe penukar kalor (konveksi alamiah). Dari ketiga
jcnis bahan bakar tersebut, maka dapat diketahui yang mana yang paling bagus
kinerja alat pengering dan mutu yang dihasilkan. Proses pengolahan biji kopi
dilakukan secara kering OIB (Oost Indische Bereiding).
Dari hasil penelitian analisis yang dilakukan yaitu kinerja alat pengering dan
dari mutu proses pengeringan yang di hasil kan berupa laju pengeringan, efesiensi
alat, rendemen, temperatur, kelembaban (Rh) , kadar air , kandungan kafein, kandungan
kadar lemak dan organoleptik, sehingga keawetan kopi dari proses pengeringan ini
dapat bertahan lama sampai berbulan bulan bahkan bertahun.
Pengeringan dilakukan dengan 2 jenis yaitu tanpa kulit dan berkulit.
Untuk proses pengeringan berkulit dilakukan p
ada suhu 80€ - 90C dan yang tanpa kulit 70€. 80'C. Waktu dan lama proses pengeringan
berbeda-beda, pengeringan biji kopi berkulit membutuhk.an waktu selama 8 jam
dengan kadar air akhir 1012 % yang mana pengeringan menggunakan bahan bakar
gas elpiji kadar air akh ir 10%, 1 % untuk bahan bakar minyak tanah dan 12%
untuk bahan bakar arang. Sedangkan pengcringan biji kopi tanpa kulit
hanya membutuhkan waktu selama 6 jam dan mendapatkan kadar air akhir
10%. Kandungan kafein pengeringan berkulit berkisar
0,94% - 0,97%. Kandungan lemak berkisar antara 4,2% - 4,3%, pada pengeringan ini
kandungan kadar lemak ini turun dari 8%. Sedangkan uji organoleptik dilihat
dari segi warna, rasa dan aroma ketiga jenis bahan bak ar paling unggul adalah yang
mengunakan bahan bakar aran g dan gas elpiji sebagai mutu yang terbaik biji kopi.
Kandungan kafein untuk pengeringan biji kopi tanpa kulit 0,75%, kandungan kadar
lemak 3,74% sedangkan uji organoleptik pengeringan biji kopi yang unggul tanpa
kulit walaupun menggunakan bahan bakar yang sama yaitu gas elpiji.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK