PENGARUH WAKTU PEREBUSAN, LAMA DAN KONDISI PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS AIR MINUM DI BARAK PENGUNGSIAN LAMBARO, ACEH BESAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH WAKTU PEREBUSAN, LAMA DAN KONDISI PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS AIR MINUM DI BARAK PENGUNGSIAN LAMBARO, ACEH BESAR


Pengarang

Dewi Anissa - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0051510765

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknologi Hasil Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41231

Subject
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2006

Bahasa

Indonesia

No Classification

641.2

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Salah satu permasalahan di Nanggroe Aceh Darussalam pasca gempa bumi dan tsunami, khususnya di barak-barak pengungsian adalah air minum. Penyediaan air minum yang bersih dan bebas dari bakteri pembawa penyakit dilakukan oleh berbagai pihak baik dari pemerintah dan lembaga-lembaga non pemerintah. Hasil uji di lapangan membuktikan air minum yang dikonsumsi oleh para pengungsi masih terkontaminasi oleh bakteri-bakteri penyebab penyakit. Barak pengungsian Lambaro, Aceh Besar menjadi lokasi penelitian ini. Banyak pengungsi di barak tersebut tidak memperhatikan kesehatan air minum karena kurangnya informasi tentang waktu perebusan, lama dan kondisi penyimpanan
yang baik, untuk mendapatkan air yang layak minum. Air minum yang telah

direbus bisa terkontaminasi kembali oleh bakteri penyebab penyakit disebabkan kurang memperhatikan kondisi atau wadah penyimpanan selama air minum disimpan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu perebusan yang tepat serta pengaruh lama dan kondisi penyimpanan terhadap kualitas air minum dan mengetahui apakah air minum yang disuplai pemerintah atau NGO di barak pengungsian Lambaro layak minum atau tidak. Rancangan percobaan yang digunakan adalah split-split plot design yang terdiri dari tiga faktor perlakuan dan tiga kali ulangan. Faktor I adalah lama waktu perebusan (T) yang terdiri dari 4
taraf yaitu T 1 = perebusan selama 0 menit pada suhu 100 °c, T2 = perebusan
selam 2,5 menit pada suhu 100 °c, T3 = perebusan selama 5 menit pada suhu 100 "C, dan T, = perebusan selama 10 menit pada suhu 100 "C, Faktor II adalah lama penyimpanan (P) terdiri dari 3 taraf yaitu 1 = penyimpanan selama 0 hari setelah perebusan (5 jam), P2 = penyimpanan selama 1 hari setelah perebusan (29 jam).
dan P3, =penyimpanan selama 2 hari setelah perebusan (59 jam). Faktor III
adalah kondisi penyimpanan (W) terdiri dari 2 taraf yaitu W1, = kondisi/botol tertutup dan W2, = kondisi/botol terbuka. Analisis yang dilakukan adalah uji jumlah Eschericia coli, uji klorin bebas, dan total padatan terlarut.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah Eschericia coli terbanyak dan dikategorikan beresiko tinggi terhadap gangguan kesehatan, terdapat pada kondisi penyimpanan terbuka, lama penyimpanan 2 hari, dan lama waktu perebusan 10 menit (W2P3T4, kelompok 1I) dan pada kondisi terbuka, lama penyimpanan 2 hari, dan lama waktu perebusan 2,5 menit (W2P,3T4, kelompok 2). Sedangkan terhadap perlakuan yang lain, setelah dianalisis menunjukkan jumlah Eschericia coli yang tidak beresiko terhadap gangguan kesehatan. Ditemukannya Eschericia col pada sampel air yang telah mengalami perlakuan penyimpanan menunjukkan indikas adanya pencemaran ulang (rekontaminasi) air yang terjadi selama penyimpanan terutama pada penyimpanan kondisi terbuka di Barak Pengungsian Lambaro. Jumlah klorin bebas terhadap lama waktu perebusan, kondisi dan lama penyimpanan pada air minum tidak berpengaruh nyata, sedangkan nilai TDS terhadap lama penyimpanan dan internksi lama waktu perebusan berpengaruh nyata, hal ini disebabkan waktu perebusan dan lama penyimpanan akan meninggalkan residu pada air sehingga total padatan terlarut yang ada semakin berkurang.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa air minum yang disuplai oleh

NGO/PDAM ke Barak Lambaro layak untuk diminum karena memenuhi syarat air minum menurut Kepmenkes RI No.907/SK/Vll/2002.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK