PENGARUH JENIS JAHE DAN WAKTU EKSTRAKSI PADA EKSTRAKSI OLEORESIN JAHE DENGAN BANTUAN GELOMBANG ULTRASONIK | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH JENIS JAHE DAN WAKTU EKSTRAKSI PADA EKSTRAKSI OLEORESIN JAHE DENGAN BANTUAN GELOMBANG ULTRASONIK


Pengarang

Selvia Ulfransiska - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0505105010058

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknologi Hasil Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41231

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Teknologi Hasi Pertanian., 2010

Bahasa

Indonesia

No Classification

664.53

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) termasuk komoditas tanaman rempah dan obat yang berpotensi besar untuk diusahakan secara intensif berorientasi komersial (agribisnis). Jahe yang sering dimanfaatkan di Indonesia biasanya berbentuk jahe utuh scbagai rempah-rempah, bahan pembuat jamu, bahan pemberiaroma pada industri pangan, dimakan sebagai lalap, acar, manisan kering maupun manisan basah. Dalam perdagangan, jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe seperti jahe asin, jahe dalam sirup, atau jahe kristal. Disamping itu, terdapat hasil olahan jahe seperti minyak astiri dan olcoresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalamminuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain (Rudi, 1999). Menurut Paimin dan Murhananto (2003), oleoresin merupakan minyak berwarna coklat tua dan mengandung kadar minyak atsiri 15-35% yang diekstrak dari bubuk jahedengan aroma dan cita rasa yang sama. Bentuk olahan ini tidak mengurangi aroma dan cita rasa jahe. Setiap I kg oleoresin sebanding dengan 28 kg bubuk jahe.Untuk menghasilkan oleoresin dilakukan ekstraksi konvensional dengan menggunakan soxhlet. Namun seiring berjalannya waktu maka diperoleh teknikbar untuk ekstraksi padat-cair suatu produk yaitu dengan menggunakan bantuan gelombang ultrasonik. Keuntungan utama dari ekstraksi dengan bantuangelombang ultrasonik dibandingkan dengan ekstraksi konvensional dengan menggunakan soxhlet yaitu efisiensi lebih besar dan waktu operasinya lebihsingkat. Penggunaan ultrasonk merupakan suatu metoda ekstraksi untukmeningkatkan rendemen dan kualitas produk dibandingkan dengan ekstraksikonvensional berdasarkan proses padat-cair menggunakan soxhlet. Denganpenggunaan gelombang ultrasonik memungkinkan proses dilakukan pada tekanan dan temperatur lebih rendah, mengurangi pemakaian bahan baku dan pelarut, mengurangi tahapan sintesa yang akan dilakukan dan secara simultan akan meningkatkan selektifitas akhir, memungkinkan pemakaian bahan baku dan pelarut dengan kemurnian rendah serta meningkatkan keaktifan katalis dan lain­ lain (Garcia dan Castro, 2003). Metode rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari 2 (dua) faktor perlak uan yang diteliti yaitu pengaruh jenis jahe (J) yang terdiri dari 2 (dua) taraf, yaitu:J=jahe putih kecil dan J = jahe merah dan pengaruh waktu reaksi (T) yang terdiridari 4 (empat) taraf, yaitu T, = 2 jam, T= 3 jam, T,= 4 jam, dan T= 5 jam. Dengan demikian terdapat 8 (delapan) kombinasi perlakuan dengan 3 (tiga)ulangan, sehingga terdapat 24 (dua puluh empat) satuan percobaan. Analisis yang dilakukan terhadap oleoresin yang dihasilkan meliputi analisis rendemen, indeks bias, dan specific gravity serta analisis organoleptik yang meliputi warna, aroma,dan kekentalan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis jahe berpengaruh sangat nyata (P

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK