PENGARUH PEMANASAN BERULANG PADA CAMPURAN AC-WC MENGGUNAKAN RETONA BLEND 55 DENGAN ADITIF LATEKS ALAMI TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH PEMANASAN BERULANG PADA CAMPURAN AC-WC MENGGUNAKAN RETONA BLEND 55 DENGAN ADITIF LATEKS ALAMI TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL


Pengarang

Reza Fahlevi - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0604101020078

Fakultas & Prodi

Fakultas Teknik / Teknik Sipil (S1) / PDDIKTI : 22201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Teknik., 2012

Bahasa

Indonesia

No Classification

625.85

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Suhu pemadatan campuran beraspal untuk lapisan AC-WC menggunakan Retona Blend 55 adadah 150 oC, Dalam kenyataan di laparkan jarak antara AMP (Asphalt Miring Plano) dengan lokasi penghamparan campuran aspal cukup jauh, sehingga dapat menyebabkan penurunan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah campuran aspal dengan aditif lateks yang telah mengalami penurunan suhu dapat dipanaskan ulang dan kemudian dipergunakan
kembali. Pada penelitian ini dibandingkan karakteristik antara campuran Retona Blend 55 dengan aditif lateks alami dan campuran Retona Blend 5 dengan aditif lateks semi ektraksi. Aspal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Retona Blend 55 dan aditif yang digunakan adalah lateks alami. Prosedur pengujian di mulai pada persiapan agregat dan aspal, kemudian dilanjutkan ke perencanaan campuran benda uji. Dari penelitian sebelumya didapat
KAO 6,31%. Kemudian direncanakan benda uji berdasarkan KAO sebanyak I8 benda uji, yaitu benda uji dengan penambahan aditif lateks alami. Lateks alami ditambahkan ke dalam aspal sebanyak 3% pada KAO. Campuran dipanaskan berulang sebanyak 0, I da 2 kali pada suhu pencampuran (160c). Hasil penelitian menunjukkan parameter Marshall memenuhi syarat pada 0 kali dan I kali permanasan berulang. Sedangkan hasil perbandingan antara benda uji mengunakan aditif lateks alami dan benda uji mengunakan aditif lateks semi ektraksi menunjukan bahwa nilai stabilitas benda uji dengan aditif lateks semi ektraksi lebih besar dari nilai stabilitas benda uji dengan aditif lateks alami. Nilai durabilitas menunjukan benda uji dengan aditif lateks semi ektrksi lebih besar hanya pada 0 kali peranasan berulong. Narun pada I dan 2 kali permanasan berulang benda uji dengan lateks alami lebih besar nilai durabilitasya dari benda uji dengan lateks semi ektraksi. Nilai durabilitas benda uji menggunakan aditif lateks alami memenuhi persyaratan Marshall pada 0 dan I kali pemanasan berulang. sedangkan benda uji dengan aditif lateks semi ektraksi hanya memenuhi pada 0 kali pemanasan berulang.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK