Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
KAJIAN PENGARUH SUHU PENCAMPURAN DAN PEMADATAN DENGAN BAHAN ADITIF LATEKS TERHADAP PARAMETER MARSHALL (BERDASARKAN BINA MARGA DAN UJI VISKOSITAS)
Pengarang
Muzwardi Syah Putra - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
0704101020127
Fakultas & Prodi
Fakultas Teknik / Teknik Sipil (S1) / PDDIKTI : 22201
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Teknik., 2008
Bahasa
Indonesia
No Classification
625.85
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Aspal merupakan material perekat yang bersifat termoplastis, yang pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat dan akan mencair jika dipanaskan. Sifat ini dinamakan kepekaan terhadap perubahan temperatur. Bersama dengan agregal, aspal merupakan material pembentuk campuran perkerasan jalan. Dalam proses pencampuran dan pemadatan aspal dan agregat perlu adanya perencanaan suhu pencampuran dan pemadatan. Bina Marga menetapkan suhu pencampuran pada 160 C dan suhu pemadatan pada 140 C. Sukirman (2003) menyatakan temperatur pencampuran adalah temperatur pada saat aspal mempunyai viskositas kinematis sebesar I70 ± 20 centistokes dan temperatur pemadatan adalah temperatur pada saat aspal mempunyai viskositas kinematis sebesar 280±30 centistokes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pencampuran dan pemadatan campuran beraspal berdasarkan Bina Marga dan uji viskositas terhadap parameter Marshall dengan menambahkan bahan aditif berupa lateks. Material aspal yang menjadi objek penelitian ini adalah aspal pen. 60/70 merk Esso ditambah 3% lateks. Material agregat yang digunakan merupakan agregat bergradasi rapat tipe IV. Penelitian ini dimulai dengan pembuatan benda uji yang menggunakan suhu hasil test viskositas. Dari hasil pemeriksaan viskositas didapat suhu pencampuran pada 167C dan suhu pemadatan pada 152C. Pada penelitian ini digunakan variasi kadar aspal 5%; 5,5%; 6%, 6,5%; 7% dari berat total campuran. Masing-masing kadar aspal dibuat sebanyak 3 buah dengan total I5 buah benda uji. Dari hasil parameter Marshall didapat Kadar Aspal Optimum aspal ditambah 3% lateks suhu uji viskositas sebesar 5,97%. Hasil penelitian lalu dibandingkan dengan hasil ndrina (2007) menunjukkan bahwa nilai parameter Marshall aspal ditambah 3% lateks dengan suhu Bina Marga lebih baik dibanding hasil parameter Marshall aspal ditambah 3% lateks dengan suhu uji viskositas, walaupun demikian dengan terjadinya peningkatan suhu pada proses pencampuran dan pemadatan campuran beraspal dari hasil uji viskositas telah membuat kelelehan plastis dan persen rongga menjadi kecil juga membuat campuran lebih lentur
Tidak Tersedia Deskripsi
KAJIAN PARAMETER MARSHALL DIKAITKAN PENGARUH SUHU PENCAMPURAN DAN PEMADATAN PENCAMPURAN BERASPAL DENGAN BAHAN ADITIF BAN BEKAS BERDASARKAN BINA MARGA DAN UJI VISKOSITAS (Fahreza Rizky Subhan, 2024)
KINERJA ASPAL BETON DENGAN SUHU PENCAMPURAN DAN PEMADATAN BERDASARKAN SPESIFIKASI BINA MARGA DAN PENGUJIAN VISKOSITAS (Siti Mira Maulida, 2016)
KAJIAN PARAMETER MARSHALL TERHADAP PENGARUH SUHU CAMPURAN DAN PEMADATAN BERDASARKAN BINA MARGA DAN UJI VISKOSITAS (Mirzan, 2024)
PENGARUH PEMANASAN BERULANG PADA CAMPURAN AC-WC MENGGUNAKAN RETONA BLEND 55 DENGAN ADITIF LATEKS TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL (Miftahur Rizaq, 2024)
PENGARUH PEMANASAN BERULANG PADA CAMPURAN AC-WC MENGGUNAKAN RETONA BLEND 55 DENGAN ADITIF LATEKS ALAMI TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL (Reza Fahlevi, 2024)