Electronic Theses and Dissertation

ABSTRAK
Asmaini (2024) . Tingkat Pengetahuan Etnomedisin dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Kecamatan Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues. [Skripsi. Universitas Syiah Kuala]. Dibawah bimbingan Dr Safrida S.Pd, M.Si., AIFO dan Prof. Dr. Djufri, M.Si.

Etnomedisin merupakan salah satu cara pengembangan pengobatan dan pengetahuan obat dalam memenuhi kebutuhan dasar dibidang kesehatan. Di Kecamatan Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues fasilitas dan pelayanan kesehatan rumah sakit sangat terbatas, sehingga masyarakat mencari alternatif lain untuk kesehatan salah satunya etnomedisin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan etnomedisin (jenis-jenis ramuan dan cara pengobatan), spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk membuat ramuan obat, cara pengolahan dan pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat Kecamatan Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues. Penelitian ini menggunakan metode observasi, kuesioner dan wawancara pada 30 responden. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata tingkat pengetahuan etnomedisin dan pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat Kecamatan Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues adalah 86% dengan kriteria tinggi. Terdapat 46 spesies tumbuhan obat dari 27 familia, pemanfaatan bagian tumbuhan yang digunakan yaitu buah, daun, batang, rimpang, getah, dan akar. Cara pengolahan spesies yaitu dihaluskan, digunakan langsung, direbus, diremas, dibakar, ditumbuk dan diparut. Dapat di simpulkan bahwa tingkat pengetahuan etnomedisin oleh Masyarakat di Kecamatan Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues katagori tinggi yaitu 86%. Spesies tumbuhan obat digunakan untuk membuat ramuan obat di Kecamatan Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues adalah 46 spesies dari 27 familia. Cara Pengolahan tumbuhan paling banyak di manfaatkan sebagai obat dengan cara dihaluskan dengan presentase 35% dan pemanfaatan bagian tumbuhan paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues adalah bagian daun sebesar 43%.
Kata kunci :Tingkat Pengetahuan, Etnomedisin, Tumbuhan Obat, Masyarakat, Kecamatan Kutapanjang

ABSTRACT Asmaini (2024) . Level of Ethnomedical Knowledge and Utilization of Medicinal Plants by the Community of Kutapanjang District, Gayo Lues Regency. [Thesis. Syiah Kuala University]. Under the guidance of Dr. Safrida S.Pd, M.Si., AIFO and Prof. Dr. Djufri, M.Si. Ethnomedicine is one of the ways to develop medicine and drug knowledge in meeting basic needs in the health sector. In Kutapanjang District, Gayo Lues Regency, hospital facilities and health services are very limited, so people are looking for other alternatives for health, one of which is ethnomedicine. This study aims to determine the level of ethnomedical knowledge (types of herbs and methods of treatment), medicinal plant species used to make medicinal herbs, how to process and utilize plants by the people of Kutapanjang District, Gayo Lues Regency. This study used observation, questionnaire and interview methods on 30 respondents. The data analysis technique uses descriptive-qualitative analysis techniques. The results of the study were known that the average level of ethnomedical knowledge and the use of medicinal plants by the people of Kutapanjang District, Gayo Lues Regency was 86% with high criteria. There are 46 species of medicinal plants from 27 families, the use of plant parts used is fruits, leaves, stems, rhizomes, sap, and roots. The method of processing species is pureed, used directly, boiled, squeezed, burned, pounded and grated. It can be concluded that the level of ethnomedical knowledge by the community in Kutapanjang District, Gayo Lues Regency is a high category, which is 86%. The species of medicinal plants used to make medicinal herbs in Kutapanjang District, Gayo Lues Regency are 46 species from 27 families. The most widely used plant processing method as medicine by mashing with a percentage of 35% and the most used plant parts by the people of Kutapanjang District, Gayo Lues Regency is the leaf part at 43%. Keywords :Knowledge level, Ethnomedicine, Medicinal plants, Community, Kutapanjang District