Electronic Theses and Dissertation

Masa remaja merupakan tahap transisi dengan perubahan fisik, emosional, dan intelektual yang dapat mempengaruhi perilaku dan kesehatan mental remaja. Tanpa pemahaman diri dan bimbingan yang tepat, mereka rentan terhadap stres dan kenakalan. Pola asuh orang tua sangat penting untuk meningkatkan self-disclosure pada remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh keluarga dengan self-disclosure remaja di SMA kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Pengumpulan data di lakukan di SMAN 7 Banda Aceh dengan jumlah responden sebanyak 285 siswa/i. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Parental Authority Questionnaire (PAQ) untuk pola asuh keluarga dan Revised Self-disclosure Scale untuk variable self-disclosure. Data analis menggunakan uji chi-square menunjukkan hubungan yang signifikan antara pola asuh keluarga dengan self-disclosure pada remaja. Hasil penelitian menunjukan P-value < 0,001 yang menandakan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh keluarga dengan self-disclosure remaja di SMAN 7 Kota Banda Aceh. Kesimpulan penelitian ini semakin baik pemilihan pola asuh dalam sebuah keluarga semakin tinggi pula tingkat self-disclosure anak dalam keluarga. Diharapkan kepada guru bimbingan konseling (BK) dan wali kelas untuk memberikan edukasi terkait pentingnya keterlibatan pola asuh keluarga terhadap tingkat self-disclosure remaja.

Adolescence is a transitional stage characterized by physical, emotional, and intellectual changes that can influence behavior and mental health. Without self-awareness and proper guidance, adolescents are vulnerable to stress and delinquency. Parenting styles are crucial in enhancing self-disclosure in adolescents. The purpose of this research is to examine the relationship between family parenting styles and adolescent self-disclosure in high schools in Banda Aceh. This study is a quantitative research using a descriptive correlational design with a cross-sectional approach. The sampling technique used is stratified random sampling. Data collection was conducted at SMAN 7 Banda Aceh, with 285 students as respondents. The instruments used were the Parental Authority Questionnaire (PAQ) for family parenting styles and the Revised Self-disclosure Scale for the self-disclosure variable. Data analysis using the chi-square test showed a significant relationship between family parenting styles and self-disclosure in adolescents. The results indicated a p-value < 0.001, which indicates a relationship between family parenting styles and adolescent self-disclosure at SMAN 7 Banda Aceh. The conclusion of this study is that the better the choice of parenting style within a family, the higher the level of self-disclosure in the children. It is recommended that guidance and counseling teachers (BK) and class teachers provide education regarding the importance of family parenting involvement in adolescent self-disclosure.