PENGARUH PERBEDAAN INTERVAL PEMBERIAN PGF2 ALFA DAN WAKTU PEMERIKSAAN ATP TERHADAP KADAR ATP TIKUS WISTAR JANTAN | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH PERBEDAAN INTERVAL PEMBERIAN PGF2 ALFA DAN WAKTU PEMERIKSAAN ATP TERHADAP KADAR ATP TIKUS WISTAR JANTAN


Pengarang

MUHAMMAD ANDI PARLAUNGAN - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Tongku Nizwan Siregar - 196909011994031003 - Dosen Pembimbing I
Sri Wahyuni - 196911192003122001 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2002101010093

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Hewan., 2025

Bahasa

Indonesia

No Classification

573.6

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Peningkatan kualitas spermatozoa setelah pemberian prostaglandin F2 alpha (PGF2α) memiliki hasil yang tidak konsisten. Hasil yang tidak konsisten ini kemungkinan disebabkan perbedaan waktu pemeriksaan kualitas spermatozoa setelah pemberian PGF2α. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan interval pemberian PGF2α dan pemeriksaan ATP terhadap kadar ATP plasma tikus Wistar. Dalam penelitian ini digunakan 12 tikus Wistar jantan yang diadaptasikan selama dua minggu dan dibagi ke dalam 5 kelompok (masing-masing n=3) yakni kelompok kontrol (P0), koleksi darah dilakukan 30 menit setelah injeksi 0,5 ml NaCl 0,9%; P1, koleksi darah dilakukan 30 menit setelah injeksi 2,5 mg PGF2α; kelompok 2 (P2), koleksi darah dilakukan 60 menit setelah injeksi 2,5 mg PGF2α; kelompok 3 (P3), koleksi darah dilakukan 90 menit setelah injeksi 2,5 mg PGF2α; dan kelompok 4 (P4), koleksi darah dilakukan 120 menit setelah injeksi 2,5 mg PGF2α. Konsentrasi kadar ATP dalam plasma diukur menggunakan enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). Data dianalisis dengan analisis varian satu arah. Kadar ATP pada kelompok P0; P1; P2; P3 dan P4 masing-masing adalah 138,87±31,27; 142,94±5,64; 124,38±20,11; 156,10±27,73 dan 172,99±27,95 ng/ml (P>0,05). Kadar ATP tertinggi dicapai P4 namun tidak berbeda secara signifikan dengan P0, P1 P2, dan P3 (P>0,05). Disimpulkan bahwa perbedaan interval pemberian PGF2α cenderung memengaruhi kadar ATP plasma tikus Wistar dengan kadar tertinggi diperoleh pada interval waktu pemberian PGF2 α dan pemeriksaan ATP selama 120 menit.

inconsistent results. This variability may be attributed to differences in the timing of spermatozoa quality assessments post-PGF2α administration. This study aims to evaluate the impact of varying intervals of PGF2α administration on plasma ATP concentrations in Wistar rats. Twelve male Wistar rats were acclimated for two weeks and allocated into five groups (n=3 per group): the control group (P0), where blood was collected 30 minutes after injection with 0.5 ml of 0.9% NaCl; group P1, where blood was collected 30 minutes after injection with 2.5 mg PGF2α; group P2, where blood was collected 60 minutes after injection with 2.5 mg PGF2α; group P3, where blood was collected 90 minutes after injection with 2.5 mg PGF2α; and group P4, where blood was collected 120 minutes after injection with 2.5 mg PGF2α. Plasma ATP concentrations were quantified using enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Data were analyzed using one-way analysis of variance (ANOVA) followed by Duncan’s multiple range test. ATP concentrations in groups P0, P1, P2, P3, and P4 were 138.87±31.266, 142.942±5.642, 124.382±20.114, 156.097±27.734, and 172.987±27.945 ng/ml, respectively (P0.05). The findings suggest that variations in the interval between PGF2α administration and blood collection significantly influence plasma ATP levels in Wistar rats, with the peak ATP level occurring at a 120-minute interval between PGF2α administration and blood collection.

Citation



    SERVICES DESK