Electronic Theses and Dissertation

Komoditas hasil pertanian yang memiliki pernan penting dalam peningkatan perekonomian Indonesia adalah kopi. Konsumsi global 70% berasal dari jenis kopi arabika dan 26% berasal dari jenis kopi robusta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air gabah kopi arabika sebelum di giling (hulling) pada kilang kopi dan pengaruhnya terhadap jumlah biji pecah, serta untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat tumbuh terhadap kualitas fisik biji kopi arabika yang diolah oleh petani. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Faktor yang digunakan yaitu ketinggian tempat tumbuh yang terdiri dari 3 taraf yaitu 1000-1200 mdpl (K1), 1200-1300 mdpl (K2) dan 1300-1500 mdpl (K3). Rata-rata kadar air kopi labu (kopi biji setelah kulit tanduknya dilepas) adalah 40%±0,73%. Ketinggian tempat tumbuhnya kopi sangat mempengaruhi proporsi biji kopi dengan diameter lebih dari 7 mm, proporsi biji kopi dengan diameter 6-7 mm, persentase biji kopi pecah, persentase biji kopi rusak, nilai cacat kopi dan jumlah biji kopi per 100 gram. Secara umum, semakin tinggi tempat tumbuhnya kopi Arabika, semakin kecil ukuran biji kopi yang dihasilkan.

Coffee play an important role in improving the Indonesian economy. Global consumption of coffee consist of 70% Arabica coffee and 26% Robusta coffee. This study aims to determine the water content of Arabica coffee beans before being hulled and its effect on the number of broken beans, as well as to determine the effect of growing altitude on the physical quality of Arabica coffee beans processed by farmers. This study used a one-factor Completely Randomized Design (CRD). The factor is the height of the growing area which consists of 3 levels, namely 1000-1200 masl (K1), 1200-1300 masl (K2) and 1300-1500 masl (K3). The average water content of coffee bean, right after the beans hull is removed is 40% ± 0.73%. The altitude of the coffee growing land significantly affects the proportion of coffee beans with a diameter greater than 7 mm, the proportion of coffee beans with a diameter of 6-7 mm, the percentage of broken beans, the percentage of damaged beans, the value of coffee defects and the number of beans per 100 grams. In general, the higher the place where Arabica coffee grows, the smaller the size of the beans produced.