Electronic Theses and Dissertation

Premna oblongifolia, juga dikenal sebagai daun cincau hijau, memiliki berbagai kegunaan terapeutik karena khasiatnya sebagai obat. Tumbuhan ini mengandung banyak zat bioaktif yang memiliki sifat antiinflamasi, antikanker, dan antioksidan. Namun, efek sitotoksik ekstrak daun cincau hijau terhadap sel mirip Mesenchymal Stem Cells (MSC) yang berasal dari sumsum tulang dan dampaknya terhadap diferensiasi sel belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sitotoksisitas dan potensi diferensiasi ekstrak cincau hijau terhadap sel mirip MSC asal sumsum tulang tikus. Analisis GC-MS dilakukan untuk menentukan senyawa yang ada dalam ekstrak. Sitotoksisitas ekstrak daun cincau hijau dievaluasi dengan metode WST-1, proliferasi sel mirip MSC dari sumsum tulang dengan penambahan ekstrak daun cincau hijau dievaluasi dengan pewarnaan tryphan blue. Selain itu, efek ekstrak daun cincau hijau terhadap diferensiasi osteogenik dievaluasi dengan pewarnaan Alizarin Red S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang paling melimpah dalam ekstrak daun cincau hijau adalah 2,4,6,8-Tetramethyl-1,3,5,7,2,4,6,8-tetraoxatetrasilocane dengan luas area 35,35%. Ekstrak daun cincau hijau tidak memiliki efek sitotoksik pada sel punca mesenkimal asal sumsum tulang tikus pada 10 konsentrasi yang diuji (1-1200 µg/mL), mendukung proliferasi pada konsentrasi ekstrak 600 µg/mL, dan memiliki potensi dalam proses diferensiasi yang ditunjukkan dengan adanya noda merah pada pewarnaan Alizarin Red S di hari ke-11. Ekstrak daun cincau hijau bersifat non-toksik dan memiliki potensi untuk menginduksi diferensiasi sel punca mesenkimal dari sumsum tulang tikus.

Premna oblongifolia, also known green cincau as, has various therapeutic uses due to its medicinal properties. The plant contains many bioactive substances that have anti-inflammatory, anticancer, and antioxidant properties. However, the cytotoxic effect of green cincau extract (GCE) on bone marrow-derived (BM) MSC-like cells and its impact on cell differentiation is unknown. This study aimed to evaluate the cytotoxicity and differentiation potential of GCE against rat BM-MSC-like cells. GC-MS analysis was performed to determine the compounds present in the extract. Cytotoxicity of GCE was evaluated by WST-1 method, proliferation of bone marrow mesenchymal cells (BM-MSC) in the presence of GCE was evaluated by tryphan blue staining. In addition, the effect of GCE on osteogenic differentiation was evaluated by Alizarin Red S staining. The results showed that the most abundant compound in GCE was 2,4,6,8-Tetramethyl-1,3,5,7,2,4,6,8-tetraoxatetrasilocane with an area of 35.35%. GCE extract has no cytotoxic effect on BM-MSC at 10 concentrations tested (1-1200 µg/mL), supports proliferation at 600 µg/mL GCE, and has potential in the differentiation process as indicated by the presence of red stains on Alizarin Red S staining on day 11. GCE is non-toxic and has the potential to induce differentiation of mesenchymal stem cells from rat bone marrow.