ANALISIS KEBERADAAN MAKROZOOBENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN DI ZONA INTERTIDAL PERAIRAN PANTAI BARAT ACEH BESAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    THESES

ANALISIS KEBERADAAN MAKROZOOBENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN DI ZONA INTERTIDAL PERAIRAN PANTAI BARAT ACEH BESAR


Pengarang

Nanda Fitriah - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Muhammad Irham - 197108211999031001 - Dosen Pembimbing I
Irma Dewiyanti - 198112212005012001 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2309200210002

Fakultas & Prodi

Fakultas Pasca Sarjana / Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu (S2) / PDDIKTI : 54145

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu., 2025

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Makrozoobentos dapat digunakan sebagai bioindikator kualitas perairan karena sifatnya yang cenderung menetap, mobilitasnya rendah, dan sensitivitasnya terhadap perubahan lingkungan. Analisis struktur komunitas makrozoobentos, dapat memberikan gambaran tentang keberadaan makrozoobentos dan kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas makrozoobentos serta hubungan antara parameter kualitas perairan dan karakteristik substrat terhadap kepadatan makrozoobentos di zona intertidal pantai Barat Aceh Besar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2024 pada lima stasiun dan lima plot ulangan yang memiliki perbedaan aktivitas antropogenik menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 13 jenis spesies makrozoobentos yang terdiri dari tiga kelas, yaitu Gastropoda (46%), Malacostraca (31%), dan Bivalvia (23%). Kepadatan makrozoobentos berkisar dari 4,2 – 12,0 ind/m2. Tingkat keanekaragaman di stasiun II, III, IV, dan V tergolong sedang, dengan penyebaran individu yang merata, kestabilan komunitas yang sedang, dan indikasi pencemaran sedang. Sementara itu, stasiun I menunjukkan tingkat keanekaragaman yang rendah, penyebaran individu yang tidak merata, kestabilan komunitas yang rendah, serta indikasi pencemaran berat.. Tingkat keseragaman tergolong tinggi pada ST IV, sedang pada ST II, III, V, dan rendah pada ST I. Tingkat dominansi menunjukkan dominansi tinggi pada ST I dan rendah pada ST II, III, IV, dan V. Terdapat hanya satu pola penyebaran makrozoobentos yaitu pola penyebaran berkelompok. Hubungan antara kualitas perairan dan substrat dengan kepadatan makrozoobentos menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang rendah sampai dengan sangat kuat dengan nilai korelasi 0,259 – 0,984. Parameter yang memiliki nilai signifikan yaitu fraksi pasir dengan korelasi sangat tinggi (-0,984) yang menunjukkan semakin tinggi persentase fraksi pasir maka kepadatan makrozoobentos akan berkurang.

Macrozoobenthos can be used as bioindicators of water quality due to their sedentary nature, low mobility, and sensitivity to environmental changes. The analysis of macrozoobenthos community structure can provide an overview of the presence of macrozoobenthos and the water quality. This study aims to analyze the macrozoobenthos community structure and the relationship between water quality parameters and substrate characteristics with macrozoobenthos density in the intertidal zone of the West Coast of Aceh Besar. The research was conducted from May to June 2024 at five stations and five replicate plots with varying anthropogenic activities used purposive sampling. The results showed 13 species of macrozoobenthos from three classes: Gastropoda (46%), Malacostraca (31%), and Bivalvia (23%). Macrozoobenthos density ranged from 4.2 to 12.0 ind/m2. The diversity level at stations II, III, IV, and V was classified as moderate, with a uniform distribution of individuals, moderate community stability, and moderate pollution indications. Meanwhile, station I showed low diversity, uneven individual distribution, low community stability, and heavy pollution indications. Uniformity was high at station IV, moderate at stations II, III, and V, and low at station I. Dominance levels were high at station I and low at stations II, III, IV, and V. Only one distribution pattern of macrozoobenthos was observed, which is a clustered pattern. The relationship between water quality, substrate, and macrozoobenthos density showed a range from weak to very strong correlations, with correlation values between 0.259 and 0.984. The parameter with significant values was the sand fraction, with a very high negative correlation (-0.984), indicated that as the sand fraction percentage increases, the macrozoobenthos density decreases.

Citation



    SERVICES DESK