UJI KINERJA ALAT PENGASAPAN UNTUK PENGOLAHAN PISANG SALE MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BIOMASSA | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

UJI KINERJA ALAT PENGASAPAN UNTUK PENGOLAHAN PISANG SALE MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BIOMASSA


Pengarang

Elly Shafriaty - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0151610012

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknik Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2006

Bahasa

Indonesia

No Classification

664.804 772

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Pada saat musim buah-buahan tiba, harga buah pisang di Aceh menurun drastis (anjlok) yang mengakibatkan pendapatan petani tidak bisa ditingkatkan. Untuk mengat usi anjloknya harga pisang perlu pemikiran dan pengkajian untuk memanfaatkan pisang menjadi makanan yang awet (tahan lama). Untuk melakukan pcngawetan tersebut maka diperlukan suatu teknologi yang tepat guna dan berhasil guna. Teknologi tersebut di antaranya adalah pengering pisang dengan energi surya. Proses pengeringan pisang, yang di lakukan oleh masyarakat atau industri rumah angga umumnya secara tradisional yaitu dengan penjemuran di bawah terik matahari di alam terbuka. Pada Pisang sale merupakan jenis makanan yang dibuat dari buah pisang matang yang diawetkan dengan cara pengasapan. Pisang sale ini memiliki rasa dan aroma yang khas. Daya tahan (keawetan) jenis makanan ini cukup tinggi bahkan bisa bertahan sampai berbulan-bulan, tergantung pada cara pembuatan dan pembungkusannya. Agar diperoleh mutu sale yang baik, pisang yang dipergunakan harus memiliki beberapa kriteria seperti tingkat ketuaan buah, tingkat kematangan buah, aroma dan rasa.
Pada penelitian ini menggunakan bahan bakar biomassa yaitu bahan bakar kayu bakar, kayu bakau dan tempurung kelapa. Untuk proses pengasapannya menggunakan alat pengasapan tipe rak. Dari hasil penelitian analisis yang dilakukan yaitu kinerja alat pengasapan dan mutu dari pisang sale yang dihasilkan berupa kadar air, karbohidrat, Vitamin C dan organoleptik. Proses pengasapan pisang sale dilakukan pada suhu 70 C -- 80 C. Pada waktu dan lama proses pengas.pan berbeda-beda, dengan menggunakan bahan bakar kayu bakau dan kayu bakar membutuhkan waktu pengasapan 12 jam dengan kadar air akhir 12 % dan 13 %. Sedangkan yang menggunakan bahan bakar tempurung kelapa membutuhkan waktu pengasapan 10 jam dengan kadar air akhir 13 %. Kandungan karbohidrat pisang sebelum di sale sebesar 5,8 % sesudah di sale kandungan karbohidrat meningkat paling tinggi terdapat pada bahan bakar yang menggunakan kayu bakau sebesar
10,18 % dan pad a bahan bakar tempurung kelapa sebesar 9,45 %. Sedangkan pada bahan bakar kayu bakar sebesar 8,84 %. Kandungan vitamin C pisang sebelum di sale sebesar 8,69 mg/100 gram, sesudah di sale kandungan vitamin C menurun paling tinggi pada bahan bakar kayu bakau sebesar 7,458 mg/100 gr dan bahan bakar kayu bakar sebesar 7.37 mg/100 gr sedangkan pada bahan bakar tempurung kelapa sebcsar 7,194 mg/100 gr. Sedangkan uji organoleptik di lihat dari segi bentuk, wama, rasa, bau dan tekstur ketiga jenis bahan bakar paling unggul adalah yang menggunakan bahan bakar kayu bakau dan tempurung kelapa sebagai mutu terbaik pisang sale.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK