STUDI TEKNIK PENANGANAN HASIL TANGKAPAN KAPAL PURSE SEINE KM. ATHA DROE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) KUTARAJA | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

STUDI TEKNIK PENANGANAN HASIL TANGKAPAN KAPAL PURSE SEINE KM. ATHA DROE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) KUTARAJA


Pengarang

Gilbran Gaffar - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Muhammad - 196012311990021005 - Dosen Pembimbing I
Chaliluddin - 197002052008121004 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2011103010046

Fakultas & Prodi

Fakultas Kelautan dan Perikanan / Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (S1) / PDDIKTI : 54246

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kelautan dan Perikanan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan., 2025

Bahasa

Indonesia

No Classification

639.2

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Ikan merupakan komoditas yang mudah membusuk dan cepat rusak akibat kandungan air yang tinggi sehingga rentan terhadap penurunan kualitasnya, upaya untuk menjaga kualitas ikan sangat bergantung pada metode penanganannya untuk memastikan mutu ikan tetap segar, layak dikonsumsi, dan memiliki nilai jual yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik penanganan hasil tangkapan kapal purse seine KM. Atha Droe ketika melakukan pendaratan hasil tangkapan di PPS Kutaraja serta mengetahui kualitas mutu ikan hasil tangkapan kapal purse seine KM. Atha Droe yang di daratkan di PPS Kutaraja. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Desember 2024 di pelabuhan perikanan samudera (PPS) Kutaraja. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif. Analisis yang digunakan dalam proses penanganan pendaratan hasil tangkapan yaitu analisis kualitatif dengan menyajikan dalam bentuk tabel dan bagan alir serta penentuan mutu hasil tangkapan melalui pengujian organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan proses penanganan pendaratan hasil tangkapan kapal purse seine KM. Atha Droe belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Keputusan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 52A/KEPMEN-KP/2013. Hal yang belum sepenuhnya sesuai seperti beberapa ABK tidak menggunakan sepatu boots karet,
sarung tangan (karet ataupun katun), terdapat 1 ABK yang merokok di area penanganan, tidak menggunakan helm kerja atau penutup kepala yang sesuai, tidak digunakannya terpal sebagai pelindung ikan dari paparan langsung sinar matahari, serta terputusnya rantai dingin (cold chain) pada saat dilakukan pelelangan di dermaga. Mutu hasil tangkapan kapal purse seine KM. Atha Droe berdasarkan parameter mata, insang, lendir permukaan badan, daging, bau, dan tekstur menunjukkan bahwa ikan layak dijual dan aman untuk dikonsumsi karena nilai
organoleptik spesies ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) mendapatkan nilai rata-rata 8,0 dengan kategori mutu masuk kedalam kategori kesegaran ikan masih baik (advance) dengan nilai skor 7-8 dan spesies ikan layang (Decapterus sp) sebesar 7,0 dengan kategori mutu masuk kedalam kategori kesegaran ikan masih baik (advance) dengan nilai skor 7-8.

Fish are a highly perishable commodity that deteriorates quickly due to their high water content, making them susceptible to quality degradation. Efforts to maintain fish quality rely heavily on proper handling methods to ensure the fish remains fresh, safe for consumption, and retains high market value. This study aims to identify the handling techniques used for the catch of the purse seine vessel KM. Atha Droe during landing operations at the Ocean Fishing Port (PPS) Kutaraja and to evaluate the quality of the fish landed by KM. Atha Droe at PPS Kutaraja. The research was conducted from July to December 2024 at PPS Kutaraja. The research method used was descriptive, with qualitative analysis applied to assess the landing process through tables and flowcharts, while fish quality was determined through organoleptic testing. The results showed that the handling process during the landing of KM. Atha Droe's catch was not entirely in accordance with the provisions outlined in the Decree of the Minister of Marine Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia No. 52A/KEPMEN-KP/2013. Non-compliances included some crew members not wearing rubber boots or gloves (rubber or cotton), one crew member smoking in the handling area, the absence of proper work helmets or suitable head coverings, the lack of tarpaulins to protect the fish from direct sunlight, and a disruption in the cold chain during auctioning at the dock. The quality of the catch from KM. Atha Droe, assessed based on parameters such as eyes, gills, surface mucus, flesh, odor, and texture, indicated that the fish was fit for sale and safe for consumption. The organoleptic score for skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) averaged 8.0, placing it in the "good freshness" (advanced) category with a score range of 7–8. Meanwhile, the scad fish (Decapterus sp) scored an average of 7.0, also categorized as having "good freshness" (advanced) with the same score range of 7–8.

Citation



    SERVICES DESK