STUDI PEMBUATAN TEH HERBAL DARI DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

STUDI PEMBUATAN TEH HERBAL DARI DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L)


Pengarang

Rafrafin Khuzrian - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0405105010059

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknologi Hasil Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41231

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2011

Bahasa

Indonesia

No Classification

663.96

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Moringa oleifera berasal dari bagian selatan kaki pegunungan Himalaya. Di Indonesia khususnya di Aceh tanaman kelor banyak tumbuh dipedesaan. Pemanfaatan kelor tersebut berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Masyarakat di Indonesia masih memanfaatkan kelor sebagai lalapan dan sayur. Daun kelor diduga banyak mengandung zat nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, protein dan lain-lain. Daun kelor dapat juga dimanfaatkan untuk pembuatan teh herbal. Minuman ini disebut teh herbal karena proses pengolahannya bukan dari tanaman teh (Camellia cinensis), melainkan dari tanaman lain seperti daun kelor, bunga dan daun rosella dan lain-lain. Kandungan polifenol dan zat gizi pada daun kelor tinggi, sehingga sangat baik dijadikan bahan minuman berupa teh herbal untuk anak-anak mapun orang dewass.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari dan mengamati proses pengolahan daun kelor menjadi teh herbal serta mengetahui sifat fisiko - kimia dan organoleptik dari teh herbal daun kelor yang dihasilkan. Secara khusus bertujuan untuk menentukan kondisi bahan dan ukuran bahan yang baik untuk menghasilkan
teh herbal daun kelor yang berkualitas baik.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor kondisi bahan baku (P) dan ukuran bahan (Z). Faktor kondisi bahan baku terdiri dari taraf, yaitu P, daun layu dengan kadar air ±45%, Pe daun setengah kering dengan kadar air ±25% dan Pe daun kering dengan kadar air ±5%. Sedangkan faktor ukuran bahan terdiri dari 2 taraf, yaitu Z ukuran IO mesh dan Zs= ukuran 20 mesh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi bahan baku (P) berpengaruh sangat nyata (P

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK