Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
PERANAN AREAL KONSERVASI SEBAGAI DAERAH PENYANGGA KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT ORGANIK DI ALUE BILIE, KABUPATEN NAGAN RAYA
Pengarang
Heriadi Pranata. S - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
0805101050136
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Agroteknologi (S1) / PDDIKTI : 54211
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2015
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
PERANAN AREAL KONSERVASI SEBAGAI DAERAH PENYANGGA KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT ORGANIK DI ALUE BILIE, KABUPATEN NAGAN RAYA
Role of Conservation Area as a Buffer Zone for Insect Diversity on Organic Oil Palm Plantations in Alue Bilie, Nagan Raya District
Heriadi1), Sapdi2), Sayuthi2)
1)Alumni Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unsyiah,
2)Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unsyiah
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan areal konservasi sebagai daerah penyangga keanekaragaman serangga pada perkebunan kelapa sawit organik. Penelitian ini dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit organik dan areal konservasi yang merupakan Pilot Study Yayasan Ekosistem Lestari Desa Alue Bilie, Kabupaten Nagan Raya. Sortasi dan identifikasi serangga dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Penelitian berlangsung Agustus 2014 hingga Februari 2015. Rangkaian penelitian meliputi pengambilan sampel dan identifikasi serangga. Pengambilan sampel serangga dilakukan dengan memasang perangkap di lapangan. Perangkap yang digunakan adalah ligh trap, pitfall trap, dan yellow-pan trap. Pemasangan perangkap dilakukan pada 3 tipe habitat yaitu di kebun kelapa sawit organik, areal konservasi berupa hutan sekunder, dan areal konservasi berupa semak belukar. Sampel yang didapat dari lapangan dibawa ke laboratorium untuk disortasi dan diidentifikasi. Parameter yang diamati meliputi: 1) total serangga, 2) struktur komunitas serangga, 3) kekayaan, keanekaragaman, dan kemerataan spesies serangga, dan 4) kemiripan komunitas serangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kelimpahan individu dan kekayaan spesies pada ketiga tipe habitat didominasi oleh Diptera, Hymenoptera, dan Coleoptera. Kekayaan spesies serangga tertinggi ditemukan pada kebun kelapa sawit organik, sebaliknya keanekaragaman dan kemerataan spesies yang paling tinggi terdapat pada areal konservasi berupa hutan sekunder. Secara umum kesamaan komunitas serangga antar ketiga tipe habitat relatif rendah (32-49%). Namun demikian spesies serangga tertentu tidak hanya ditemukan pada satu tipe habitat tetapi dapat juga ditemukan pada dua atau lebih tipe habitat yang berbeda. Hal ini mengindikasikan bahwa keberadaan areal konservasi dapat berperan sebagai daerah penyangga keanekaragaman serangga pada kebun kelapa sawit organik.
Kata kunci: Areal konservasi, struktur komunitas, kekayaan spesies, keanekaragaman spesies, dan kemerataan spesies.
Tidak Tersedia Deskripsi
KOMPARASI KEANEKARAGAMAN SERANGGA HYMENOPTERA PARASITOID ANTARA KEBUN KELAPA SAWIT DAN AREAL KONSERVASI DL ALUE BILIE KABUPATEN NAGAN RAYA (Arif, 2024)
KOMPOSISI SERANGGA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) DI KECAMATAN TADU RAYA,NAGAN RAYA (Sumeinika fitrializmah, 2022)
IMPLIKASI KONVERSI HUTAN SEKUNDER MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP KEANEKARAGAMAN SERANGGARNHYMENOPTERA PARASITOID (Zulfadhli, 2024)
IMPLIKASI KONVERSI HUTAN SEKUNDER MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP KEANEKARAGAMAN SERANGGA HERBIVORA (Wirawan Munsyi, 2024)
ANALISIS SIFAT KIMIA TANAH DAN KETERSEDIAAN UNSUR HARA N, P, K DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA (REZA NOVANTA, 2024)