Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Studi Penentuan Kadar Aspal Optimum Pada Beton Aspal Bergradasi Terbuka Dengan Styrofoam Sebagai Zat Aditif
Pengarang
Millatika - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1004001010048
Fakultas & Prodi
Fakultas Teknik / Teknik Sipil (D3) / PDDIKTI : 22401
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Teknik., 2013
Bahasa
Indonesia
No Classification
691.96
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
vi
ABSTRAK
Beton aspal bergradasi terbuka memiliki sifat kadar rongga yang besar. Hal ini disebabkan gradasi terbuka merupakan agregat dengan ukuran yang hampir sama atau sejenis dan mengandung agregat halus dengan jumlah yang sedikit sehingga tidak dapat mengisi rongga antar agregat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kadar aspal optimum pada beton aspal bergradasi terbuka dengan penambahan zat aditif berupa styrofoam. Mashuri (2010) melakukan pemeriksaan karakteristik aspal sebagai bahan pengikat yang ditambahkan styrofoam meliputi nilai penetrasi aspal, titik lembek, berat jenis, daktilitas dan kehilangan berat. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa nilai penetrasi aspal, berat jenis, daktilitas cenderung menurun seiring bertambahnya kadar styrofoam dan nilai titik lembek cenderung meningkat seiring bertambahnya kadar styrofoam dalam aspal. Penentuan kadar aspal optimum beton aspal bergradasi terbuka dilakukan dengan menggunakan metode Marshall dan metode Australia. Variasi kadar aspal yang digunakan diperoleh berdasarkan persamaan Japan Road Association dengan rumus P = 0,002 A + 0,065 B + 0,3 C + 0,11 D + 1,13 maka diambil persen aspal : 3%, 3,5%, 4,0%, 4,5% dan 5,0%. Nilai kadar aspal optimum berdasarkan metode Marshall dievaluasi melalui pengujian Marshall. Sedangkan nilai kadar aspal optimum berdasarkan metode Australia dievaluasi melalui pengujian cantabro loss dan asphalt flow down. Untuk masing-masing pengujian tersebut dibuat 15 benda uji untuk parameter Marshall, 15 benda uji tes cantabro loss dan 15 benda uji tes asphalt flow down. Dari evaluasi nilai pada pengujian Marshall tidak dapat dihitung. Hal ini disebabkan karena tidak semua variabel parameter Marshall memenuhi spesifikasi beton aspal lalu lintas sedang. Nilai kadar aspal optimum berdasarkan metode Australia diperoleh sebesar 4,10%. Pada nilai tersebut diperoleh pula nilai stabilitas sebesar 519 kg, flow 3,90 mm, density 2,10% , VIM 14,00%, VMA 22,10%, VFB 38,10%, MQ 1,30%, cantabro loss sebesar 19% dan nilai asphalt flow down sebesar 0,128%.
Tidak Tersedia Deskripsi
PENGARUH PENGGUNAAN WETFIX-BE PADA ASPAL PENETRASI 60/70 TERHADAP KINERJA BETON ASPAL BERGRADASI TERBUKA (Annisa Nur Arista , 2016)
STUDI PENENTUAN KADAR ASPAL OPTIMUM PADA BETON ASPAL BERGRADASI TERBUKA (SUNDARI, 2024)
PENGARUH SUBSTITUSI STYROFOAM PADA PENGUJIAN MARSHALL & ASPHALT FLOW DOWN TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL PORUS (Nur Fazillah, 2014)
PENGARUH PENGGUNAAN WETFIX-BE SEBAGAI ZAT ADITIF TERHADAP PERMEABILITAS PADA ASPAL PORUS (Ulyatun Nisak, 2016)
PENGARUH SUBSTITUSI STYROFOAM KE DALAM ASPAL PENETRASI 60/70 PADA PENGUJIAN MARSHALL DAN CATABRO LOSS TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL PORUS (Rida Febriana, 2014)