KETERAMPILAN BORDIR SEBAGAI PELUANG USAHA PADA WANITA DI DESA PADANG DATAR KECAMATAN KRUENG SABEE KABUPATEN ACEH JAYA | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    NULL

KETERAMPILAN BORDIR SEBAGAI PELUANG USAHA PADA WANITA DI DESA PADANG DATAR KECAMATAN KRUENG SABEE KABUPATEN ACEH JAYA


Pengarang

Ainul Mardhiah - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1106104010015

Fakultas & Prodi

Fakultas KIP / Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (S1) / PDDIKTI : 83206

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2016

Bahasa

Indonesia

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK

Kata kunci : Keterampilan, Bordir, Peluang Usaha
Penelitian yang berjudul “Keterampilan Bordir Sebagai Peluang Usaha Pada Wanita Di Desa Padang Datar Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya” dengan permasalahan mengapa para peserta mengikuti pelatihan bordir diselenggarakan oleh Disperindagkop belum mengembangkan keterampilan tersebut untuk dijadikan usaha. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui alasan para peserta mengikuti program pelatihan keterampilan bordir untuk kegiatan usaha, kendala pemanfaatan modal usaha pemberian Disperindagkop dalam kegiatan kerajinan bordir, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan usaha kerajinan bordir pada wanita di Desa Padang Datar Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Subjek enam orang dan salah satu pihak Disperindagkop. Teknik pengambilan subjek menggunakan purposif sampling. Pengolahan data dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa alasan para peserta mengikuti pelatihan keterampilan bordir berasal dari faktor internal atas dasar keinginan mereka sendiri dan faktor eksternal didukung oleh keluarga seperti suami dan anak. Dengan demikian, alasan para peserta belum mengembangkan keterampilan bordir sebagai peluang usaha karena terbatasnya dana, kualitas hasil bordir yang masih dibawah standar dan tidak percaya diri. Sedangkan peluang pasar kerajinan bordir di Desa Padang Datar masih luas karena masyarakat masih minim pengetahuan dibidang busana khususnya dibidang kerajinan bordir yang dapat dijadikan sebuah usaha untuk menambah perekonomian keluarga. Kesimpulan dan Saran yang dapat diberikan kepada para peserta yang telah mengikuti pelatihan keterampilan bordir supaya memanfaatkan ilmu, modal dan fasilitas yang diberikan oleh Diperindagkop dengan sebaik-baiknya. Hendaknya ilmu dalam membordir terus dilatih dan dikembangkan supaya memiliki rasa percaya diri dalam membuka sebuah usaha. Kepada pihak Disperindagkop selaku penyelenggara pelatihan keterampilan bordir, diharapkan dapat melakukan evaluasi kembali terhadap desa-desa yang telah diadakan pelatihan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pengetahuan para peserta dalam membordir.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK