GAMBARAN JARAK PEMBUKAAN MULUT MAKSIMAL YANG MEMILIKI AKTIVITAS PARAFUNGSI BRUXISM (SURVEI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA ANGKATAN 2012-2015) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    NULL

GAMBARAN JARAK PEMBUKAAN MULUT MAKSIMAL YANG MEMILIKI AKTIVITAS PARAFUNGSI BRUXISM (SURVEI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA ANGKATAN 2012-2015)


Pengarang

Dewi Ismail - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1207101070031

Fakultas & Prodi

Fakultas / / PDDIKTI :

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2016

Bahasa

Indonesia

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK
Nama : Dewi Ismail
Fakultas : Kedokteran Gigi
Judul : Gambaran Jarak Pembukaan Mulut Maksimal yang Memiliki Aktivitas Parafungsi Bruxism (Survei Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala Angkatan 2012-2015)

Pemeriksaan jarak pembukaan mulut maksimal merupakan bagian penting dari setiap pemeriksaan klinis untuk mengevaluasi fungsi sendi temporomandibula dan status otot pengunyahan karena salah satu tanda dan gejala penting dari sendi temporomandibula yang mengalami gangguan atau dikenal dengan istilah temporomandibular disorders (TMD) adalah keterbatasan membuka mulut. Aktivitas parafungsi seperti bruxism dianggap sebagai salah satu faktor penting penyebab TMD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran jarak pembukaan mulut maksimal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Unsyiah angkatan 2012-2015 yang memiliki aktivitas parafungsi bruxism. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan pengambilan subjek dengan teknik puposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 273 orang, sedangkan total subjek penelitian setelah dilakukan seleksi dengan menggunakan kuisioner dan pemeriksaan kondisi gigi adalah 34 orang yang terdiri dari 7 subjek laki-laki dan 27 subjek perempuan dengan rentang usia 17-22 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 11 subjek (32,4%) dari 34 subjek penelitian yang memiliki aktivitas parafungsi bruxism mengalami keterbatasan membuka mulut, diantaranya 2 subjek (5,9%) laki-laki dan 9 subjek (26,5%) perempuan dan dilihat berdasarkan usia subjek yang mengalami keterbatasan membuka mulut dominan ditemukan pada rentang usia 20-22 tahun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah subjek yang mengalami keterbatasan membuka mulut lebih sedikit daripada pembukaan mulut maksimal yang normal.

Kata Kunci: Bruxism, Sendi temporomandibula, Pembukaan mulut maksimal, Keterbatasan membuka mulut








ABSTRACT
Name : Dewi Ismail
Faculty : Dentistry
Title : Description of Maximal Mouth Opening Distance which Have Bruxism – A Parafunctional Activity (Study on Dentistry Student of Syiah Kuala University Generation 2012 to 2015)

Assessment of Maximal Mouth Opening is an essential part of any clinical examination for evaluating the function of the temporomandibular joint (TMJ) and masticatory muscle status because one of the cardinal signs and symptoms of temporomandibular disorders (TMD) is restricted mouth opening. Parafunctional activity like bruxism regarded as one of the important factors cause temporomandibular disorders. The aim of this study was to investigate description of maximal mouth opening distance among dentistry student of syiah kuala university generation 2012 to 2015 which have bruxism – a parafunctional activity. This study design is a descriptive survey with cross-sectional approach and subject research were taken by purposive sampling technique. The population in this study were 273 people, while total subject after be selected by using questionnaire and examine teeth condition were 34 people consist of 7 males and 27 females with the age range 17-22 years old. Study result showed that 11 subject (32,4%) of total subject have restricted mouth opening are 2 (5,9%) of them were male and 9 (26,5%) were female. The data revealed that the restricted mouth opening are most commonly found in 20-22 years old. Conclusions of this study are subjects with restricted mouth opening less than normal maximal mouth opening.

Keyword: Bruxism, Temporomandibular joint, Maximal mouth opening, Restricted
mouth opening

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK