Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
KOMPARASI METODE KOREKSI SPEKTRUM NIRS (DE-TRENDING DAN DERIVATIVE KE-2) UNTUK PENENTUAN KADAR AIR BUBUK BIJI KAKAO
Pengarang
Masdar - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1205106010066
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Teknik Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2016
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
MASDAR, 1205106010066. Komparasi Metode Koreksi Spektrum NIRS (DeTrending
dan Derivatif ke-2) untuk Penentuan Kadar Air Bubuk Biji kakao. Di
bawah Bimbingan Dr. -ing. Agus Arip Munawar Sebagai pembimbing utama dan
Dr. Zulfahrizal sebagai pembimbing anggota.
RINGKASAN
Indonesia merupakan salah satu negara pembudidaya tanaman kakao yang
luas di dunia. Berdasarkan data ICCO (International Cocoa Organization)
Indonesia merupakan urutan ke tiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana
sebagai produsen biji kakao. Lemahnya pengawasan mutu serta kurangnya
penerapan teknologi merupakan faktor permasalah selama ini. Oleh karena itu
metode pantulan infra merah dekat atau Near Infrared Reflectance Spectroscopy
(NIRS) merupakan salah satu penerapan teknologi yang membantu dalam
menganalisis mutu produk pertanian secara non-destruktif.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah melihat kemampuan NIRS dalam
memprediksi kadar air biji kakao dengan menggunakan metode Partial Least
Squares (PLS) sebagai metode regresi serta membandingkan dua metode
pratreatment yaitu De-trending dan Derivatif ke-2. Menurut Chen dan He (2007)
Pretreatment spektrum dilakukan untuk mengurangi pengaruh interferensi
gelombang dan noises pada data spektrum yang didapat agar diperoleh model
robust yang lebih akurat dan stabil. Penelitian ini menggunakan sampel biji kakao
varietas lindak yang didapat dari petani kemudian dijadikan dalam bentuk bubuk
dengan cara dihancurkan menggunakan blender dan diayak dengan menggunakan
ayakan 24mesh untuk memperoleh bubuk biji kakao yang halus. Selanjutnya
bubuk biji kakao dilakukan pengambilan spektrum NIRS pada 30 sampel dengan
berat persampel 10 gr. Akuisisi spektrum menggunakan FT-IR IPTEK T-1516
dan pengolahan data spektrum menggunakan Partial Least Squares (PLS) dengan
dibantu pretreatment de-trending dan derivatif ke-2.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa, panjang gelombang relevan dalam
menduga kadar air pada bubuk biji kakao adalah 1400-1450 nm dan 1800-1950
nm. Peningkatkan kinerja PLS yang paling bagus dalam pendugaan kadar air
adalah derivative ke-2 karena menghasilkan nilai R
2
yang paling besar yaitu 0.75,
nilai r sebesar 0.85, nilai error paling kecil yaitu 0.47 dan nilai RPD yang paling
tinggi sebesar 1.96. Pendugaan PLS secara non pretreatment maupun
menggunakan pretreatment sama sama telah menghasilkan pendugaan yang
tergolong sufficient performance. Pendugaan kadar air dalam jumlah10 gram
dengan selang kadar air 7.42 – 11.09 % mampu diprediksi dengan metode NIR
menggunakan PLS secara non pretreatment maupun pretreatment
Kata Kunci : Bubuk Biji Kakao, Kadar Air, NIRS
Tidak Tersedia Deskripsi
KLASIFIKASI CEPAT DAN NON-DESTRUKTIF BUBUK BIJI KAKAO BERDASARKAN TINGKAT FERMENTASI MENGGUNAKAN NEAR INFRARED REFLECTANCE SPECTROSCOPY (Rita Zahara , 2016)
PENENTUAN KADAR LEMAK SECARA NON- DESTRUKTIF PADA BUBUK BIJI KAKAO (BERBASIS NIRS-PARTIAL LEAST SQUARE) DENGAN MENERAPKAN METODE MEAN NORMALIZATION DAN DE- TRENDING (Muaida Alfia, 2016)
APLIKASI TEKNOLOGI NEAR INFRARED SPECTROSCOPY (NIRS) UNTUK PENDUGAAN MUTU BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) UTUH SECARA NON-DESTRUKTIF DAN SIMULTAN (Firzha Ade Maulina, 2023)
PREDIKSI KADAR AIR BUBUK BIJI KAKAO MENGGUNAKAN NIRS DENGAN METODE PLS (DENGAN PRE-TREATMENT DERIVATIVE KE-1 DAN MEAN CENTERING) (Cut Multin Ulva, 2016)
PENDUGAAN KADAR AIR BERAS KETAN PUTIH DENGAN TEKNOLOGI NIRS MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT REGRESSION (PRE-TREATMENT DE-TRENDING, DERIVATIVE-2, DAN STANDART NORMAL VARIATE) (MARDIANTONO, 2019)