Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
KOALISI CALON GUBERNUR MUZAKKIR MANAF DENGAN PARTAI NASIONAL PADA PILKADA 2017 (SUATU PENELITIAN TERHADAP POTENSI KONFLIK INTERNAL PARTAI ACEH DALAM PEMILIHAN WAKIL GUBERNUR)
Pengarang
Syukrina - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1210103010041
Fakultas & Prodi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik / Ilmu Politik (S1) / PDDIKTI : 67201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2017
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
x
ABSTRAK
SYUKRINA KOALISI CALON GUBERNUR MUZAKKIR MANAF
2017 DENGAN PARTAI NASIONAL PADA PILKADA 2017
(Suatu Penelitian Terhadap Potensi Munculnya Konflik
Internal Partai Aceh dalam Pemilihan Wakil Gubernur)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Syiah Kuala
Dr. Effendi Hasan MA.
(xi, 53), pp., bibl., app.
Koalisi partai Aceh dengan Partai Nasional(Gerindra) merupakan koalisi
yang terjadi karena kesepakatan kedua belah pihak yang mempunyai kesamaan
visi dan misi membangun Aceh kearah yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Namun dalam berkoalisi ini kemudian menimbulkan pro dan kontra dikalangan
partai Aceh sendiri dimana pemilihan wakil gubernur yaitu TA Khalid tidak
diakui oleh partai Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang
melatarbelakangi partai Aceh berkoalisi dengan partai nasional pada pilkada 2017
dan untuk mengetahui dampak koalisi terhadap potensi konflik internal partai
Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui
penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan melalui
wawancara dengan informan, sedangkan data kepustakaan dilakukan dengan cara
membaca buku, skripsi, jurnal dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan peneltian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang
Muzakkir Manaf berkoalisi dengan partai nasional pada pilkada 2017 ialah adanya
kesepakatan yang ingin sama-sama membangun Aceh dimasa yang akan datang
berdasarkan UUPA dan MoU Helsinki dan juga sebagai strategi untuk meraih
suara pada pilkada 2017. Kemudian dampak koalisi juga menjadi sebuah konflik
didalam internal partai Aceh yang disebabkan ketidaksetujuan terhadap wakil
gubernur yang dipilih. Konflik juga menjadi penyebab kekalahan partai Aceh
pada pilkada 2017. Konflik berawal dikarenakan tidak setujunya atas terpilihnya
wakil gubernur TA Khalid yang pada akhirnya terjadi pembangkangan kader dan
pengurus yang mengakibatkan mengalami kekalahan pada pilkada 2017. Namun
koalisi yang terjadi antara partai Aceh dengan gerindra ini justru merugikan partai
Aceh karena kurang efektifnya kerja tim pemenangan. Adanya ketidakseimbangan
kerjasama inilah yang dinilai tidak signifikan dan partai Aceh telah gagal
memimpin Aceh.
Kata kunci : Koalisi, konflik internal.
Tidak Tersedia Deskripsi
PERSEPSIMAHASISWAILMU POLITIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA TERHADAP PENCALONAN MUZAKIR MANAF SEBAGAI CALON GUBERNUR ACEH PADAPILKADA TAHUN2017 (T. EVAN AQSHAR, 2016)
KEKALAHAN MUZAKIR MANAF-TA KHALID DALAM PILKADA SERENTAK 2017: ANALISIS EFEKTIVITAS PARTAI ACEH DALAM MENDULANG SUARA DI PILKADA (Khairul Imam, 2018)
ANALISIS WACANA KRITIS BERITA PENCALONAN MUZAKIR MANAF PADA PILKADA ACEH 2017 DI MEDIA HARIAN SERAMBI INDONESIA (Saifannur, 2016)
PERPECAHAN PARTAI ACEH DALAM MENGHADAPI PILKADA TAHUN 2017 (STUDI PENCALONAN ZAINI ABDULLAH SEBAGAI GUBERNUR MELALUI JALUR INDEPENDEN) (Rahmad Ramadhan Oe, 2017)
STRATEGI PEMENANGAN IRWANDI YUSUF PADA PILKADA TAHUN 2017 DI ACEH BESAR (Saumi Rahmah, 2019)