Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN TEPUNG KULIT PISANG FERMENTASI, BUNGKIL KELAPA, DAN MINYAK SAWIT TERHADAP BERAT DAN PERSENTASE BEBERAPA ORGAN TUBUH ITIK PEKING
Pengarang
Humaira Asra - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1305104010005
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Peternakan (S1) / PDDIKTI : 54231
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala., 2017
Bahasa
Indonesia
No Classification
634.772
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Kendala dalam pemeliharaan itik peking antara lain adalah biaya ransumnya tinggi. Oleh karena itu, biaya ransum itik harus dapat ditekan misalnya dengan menggunakan bahan-bahan pakan alternatif, salah satunya kulit pisang. Selama ini, limbah kulit pisang hanya dimanfaatkan untuk makanan ternak ruminansia. Kulit pisang jarang diberikan kepada unggas karena kandungan serat kasarnya sangat tinggi (Udjianto et al., 2005). Serat kasar di dalam kulit pisang dapat dikurangi dengan proses fermentasi. Menurut Koni (2009), fermentasi dapat menurunkan serat kasar dan meningkatkan protein. Meskipun, kandungan protein pada kulit pisang yang difermentasi meningkat, kandungan protein di dalam ransum itik kemungkinan belum mencapai kebutuhannya sebagai akibat adanya penggunaan tepung kulit pisang. Oleh karena itu, tambahan bahan pakan lain sebagai sumber protein diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi sebagian ransum komersil dengan campuran tepung kulit pisang fermentasi, bungkil kelapa, dan minyak sawit terhadap berat dan persentase beberapa organ tubuh itik peking.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP), Univeritas Syiah Kuala tanggal 22 Februari?19 April 2017. Penelitian ini menggunakan 96 ekor anak itik peking (DOD). Selama periode 0?3 minggu (starter), anak itik dari semua perlakuan diberikan ransum komersil ayam broiler CP511 Bravo. Selama periode 3?8 minggu (grower/finisher), anak itik diberikan ransum perlakuan berupa ransum komersil itik CP544 yang sebagian disubstitusi dengan campuran tepung kulit pisang fermentasi, bungkil kelapa, dan minyak sawit, serta feed supplement, kecuali perlakuan kontrol. Ransum perlakuan adalah ransum komersil itik CP544 + bungkil kelapa + minyak sawit + feed supplement sebanyak 100+0+0+0% (R1), 92+4+2,5+0,5+1% (R2), 85+8+5+1% (R3), dan 78+12+7,5+1,5+1% (R4). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan Subsampel (Randomized Block Design with Subsampling) terdiri dari 4 perlakuan, 4 kelompok, dan 2 subsampling. Setiap kelompok merupakan unit percobaan, masing-masing terdiri dari 6 ekor anak itik. Parameter yang diamati meliputi bobot dan persentase organ saluran pencernaan (crop, gizzard, usus), organ pembantu pencernaan (hati, pankreas), organ sirkulasi dan darah (jantung, darah, limpa), lemak abdomen, organ luar (bulu, kepala + leher, shank) dan mortalitas. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA), jika terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (Steel dan Torrie, 1991).
Hasil penelitian memperlihatkan penggunaan tepung kulit pisang fermentasi sampai 12% + bungkil kelapa 7,5% + minyak sawit 1,5% + feed supplement 1% sebagai substitusi sebagian ransum komersil itik (N544) selama umur 3?8 minggu tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap berat dan persentase beberapa organ saluran pencernaan (tembolok, rempela, usus), organ sirkulasi dan darah (jantung, darah, limpa), dan organ luar (bulu, kepala + leher, shank). Meskipun secara statistik tidak nyata, ada sedikit peningkatan persentase tembolok dan usus itik-itik yang diberikan tepung kulit pisang fermentasi (R2?R4). Itik-itik yang mendapatkan 12% tepung kulit pisang fermentasi (R4) memiliki rataan persentase gizzard sedikit lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Rataan bobot dan persentase hati dan pankreas itik-itik peking yang diberi ransum yang mengandung tepung kulit pisang fermentasi (R2?R4) terlihat sedikit lebih tinggi daripada kontrol (R1). Namun demikian, bobot dan persentase semua organ yang diteliti termasuk dalam kisaran normal. Selama penelitian hanya dua ekor itik yang mati.
Penggunaan tepung kulit pisang fermentasi sampai 12% berpengaruh sangat nyata (P
Tidak Tersedia Deskripsi
PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN TEPUNG KULIT PISANG FERMENTASI, BUNGKIL KELAPA, DAN MINYAK SAWIT TERHADAP BERAT DAN PERSENTASE BEBERAPA ORGAN TUBUH ITIK PEKING (Humaira Asra, 2017)
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KULIT PISANG FERMENTASI + BUNGKIL KELAPA + MINYAK SAWIT SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN RANSUM KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN ITIK PEKING TERHADAP PERTUMBUHAN ITIK PEKING (TRI HARDIANTI P, 2017)
ANALISIS EKONOMI PEMELIHARAAN ITIK PEKING DENGAN PEMBERIAN TEPUNG KULIT PISANG FERMENTASI + BUNGKIL KELAPA + MINYAK SAWIT SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN RANSUM KOMERSIL (SRI WAHYUNI, 2017)
EVALUASI PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS ITIK PEKING DENGAN PEMBERIAN PAKAN FERMENTASI PROBIOTIK (SUKIRMAN SYAH, 2016)
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KULIT PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA NORMALIS) FERMENTASI + BUNGKIL KELAPA+ FEED SUPPLEMENT SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN RANSUM KOMERSIL FINISHER TERHADAP BERAT DAN PERSENTASE KARKAS AYAM BROILER (Rismanda Sari, 2016)