Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
PENGARUH DOSIS KOMPOS LIMBAH MEDIA JAMUR MERANG DAN DEFOLIASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (ABELMOSCHUS ESCULENTUS L. MOENCH)
Pengarang
SAIFULLAH - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1305101050086
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Agroteknologi (S1) / PDDIKTI : 54211
Subject
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala., 2017
Bahasa
Indonesia
No Classification
1
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Saifullah. 1305101050086.
Pengaruh Dosis Kompos Limbah Media Jamur Merang dan
Defoliasi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.
Moench), dibawah bimbingan Erida Nurahmi sebagai pembimbing utama dan Marai
Rahmawati sebagai pembimbing anggota.
RINGKASAN
Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) atau yang lebih dikenal dengan
sebutan kacang arab atau lady’s finger (jemari putri), merupakan tanaman yang belum
terlalu populer di Indonesia. Tanaman ini banyak ditanam di Philipina, Malaysia,
Thailand, dan Vietnam. Bagian tanaman okra yang dibuat sayur adalah buahnya, buah okra
sangat baik di konsumsi baik untuk sayur maupun sebagai obat karena memiliki banyak
manfaat.
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Sektor Timur, dan Laboratorium
Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darusalam Banda Aceh,
yang berlangsung dari bulan Mei sampai dengan September 2017. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui adanya pengaruh dosis kompos limbah mediah jamur merang dan
defoliasi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman okra.
Penelitian ini, menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan 2
perlakuan yaitu dosis kompos limbah media jamur merang dengan 4 taraf yaitu 0, 10, 20
dan 30 ton ha
-1
, defoliasi terdiri dari 2 taraf, yaitu tanpa defoliasi dan defoliasi. Parameter
yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter pangkal batang, berat berangkasan basah
tanaman, panjang, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, panjang buah per
tanaman, dan indeks panen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Dosis kompos limbah media jamur
merang 30 ton ha
-1
lebih baik dari pada dosis kompos lainnya untuk meningkatkan
pertumbuhan dan hasil tanaman okra, walaupun pada beberapa parameter lainya berbeda
tidak nyata. Perlakuan defoliasi okra terbaik dijumpai pada perlakuan tanpa defoliasi. Hal
ini terlihat pada beberapa parameter yaitu diameter pangkal batang umur 60 HST, berat
berangkasan basah tanaman , jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanaman.
Namun untuk tinggi tanaman umur 45 dan 60 HST, diameter batang 45 HST dan panjang
buah per tanaman terbaik dijumpai pada perlakuan defoliasi.
Perlakuan defoliasi hanya berinteraksi dengan pemberian dosis kompos limbah
media jamur merang 30 ton ha
-1
pada parameter diameter batang umur 60 HST. Sedangkan
pada perameter lainya terdapat interaksi yang tidak nyata antara perlakuan defoliasi dan
semua dosis kompos limbah media jamur merang. Hal ini memberikan indikasi bahwa
perlakuan defoliasi tidak memberi respon terhadap pemberian dosis kompos limbah media
jamur merang.
Kata kunci : Dosis kompos limbah media jamur merang, defoliasi, tanaman okra
Tidak Tersedia Deskripsi
PENGARUH DOSIS BIOCHAR LIMBAH KELAPA MUDA DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (ABELMOSCHUS ESCULENTUS L. MOENCH.) (Fauza Fatni, 2023)
PENGARUH DOSIS KOMPOS DAN PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (ABELMOSCHUS ESCULENTUS L. MOENCH) (Syarifah Silma Agusti, 2019)
PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (VOLVARIELLA VOLVACEA) PADA MEDIA TANAM JERAMI PADI DAN LIMBAH SEKAM (Aslam Bustamam, 2017)
PENGARUH DOSIS BIOCHAR DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (ABELMOSCHUS ESCULENTUS L. MOENCH) (ROMIZAL ICHWAL, 2019)
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI MONOSODIUM GLUTAMAT DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN OKRA (ABELMOSCHUS ESCULENTUS L. MOENCH) (Rima Putri Aliffa Uska, 2024)