BOBOT DAN PERSENTASE KARKAS ITIK LOKAL JANTAN DENGAN PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU, MENIR, DAN KULIT TELUR SEBAGAI BAHAN CAMPURAN KONSENTRAT PADA PERIODE FINISHER | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    NULL

BOBOT DAN PERSENTASE KARKAS ITIK LOKAL JANTAN DENGAN PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU, MENIR, DAN KULIT TELUR SEBAGAI BAHAN CAMPURAN KONSENTRAT PADA PERIODE FINISHER


Pengarang

DEVI RAIYANI - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1405004010004

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Budidaya Peternakan (D3) / PDDIKTI : 54433

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2018

Bahasa

Indonesia

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Devi Raiyani. 1405004010004. Bobot dan Persentase Karkas Itik Lokal Jantan dengan Pemberian Tepung Ampas Tahu, Menir, dan Kulit Telur Sebagai Bahan Campuran Konsentrat pada Periode Finisher. Program Studi Budidaya Peternakan. Program Diploma III Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Syiah Kuala.
Pembimbing: Ir. Zulfan, M. Sc.
===============================================================

RINGKASAN

Upaya untuk menjadikan itik lokal jantan sebagai penghasil daging dapat dilakukan dengan cara mengubah sistem pemeliharaannya menjadi sistem intensif dengan pemberian ransum yang memenuhi kebutuhan gizinya. Pabrik pakan jarang memproduksi ransum khusus untuk itik pedaging yang kemungkinan dikarenakan rendahnya permintaan ransum tersebut. Pada umumnya, pabrik pakan memasarkan ransum itik petelur dan pakan dalam bentuk konsentrat petelur yang pemberiannya harus dicampur dengan bahan pakan lain sesuai anjuran pabrikannya (pakan oplosan). Pakan konsentrat tersebut dapat pula digunakan untuk bahan penyusunan ransum itik pedaging.
Pemeliharaan itik secara intensif dengan pakan sepenuhnya tergantung pada ransum komersil menyebabkan tingginya biaya ransum sehingga keuntungannya diragukan. Oleh karena itu, penggunaan ransum komersil maupun konsentrat perlu dikurangi dengan cara dicampur dengan beberapa bahan pakan alternatif yang harganya lebih murah. Bahan pakan alternatif yang mudah diperoleh dan harganya relatif lebih murah adalah menir, ampas tahu, dan kulit telur. Penggunaan bahan-bahan pakan alternatif tidak boleh menekan performans dan produksi karkas itik pedaging. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bobot dan persentase karkas itik lokal jantan yang diberi tepung ampas tahu, menir, tepung kulit telur, dan minyak sawit sebagai bahan campuran konsentrat komersil itik selama periode akhir.
Tugas Akhir ini dilakukan di Peternakan UD Niwatori, Desa Pagar Air, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar dari tanggal 29 Januari sampai dengan 25 Maret 2017. Materi yang digunakan adalah 100 ekor anak itik (DOD) lokal jantan. Ransum yang dicobakan adalah (1) konsentrat komersil itik CP144 20% + jagung 40% + dedak 35% + Mineral B12 2% + tepung kulit telur 3% (ransum kontrol) (RA), konsentrat komersil itik CP144 18% + jagung 36% + dedak 28,45% + tepung ampas tahu 8% + menir 4% + Mineral B12 1,75% + tepung kulit telur 3% + minyak sawit 0,8% (RB), (3) konsentrat komersil itik CP144 16% + jagung 32% + dedak 22,6% + tepung ampas tahu 16% + menir 8% + Mineral B12 1,5% + tepung kulit telur 3% + minyak sawit 0,9% (RC), dan (4) konsentrat komersil itik CP144 14% + jagung 28% + dedak 16,75% + tepung ampas tahu 24% + menir 12% + Mineral B12 1,25% + tepung kulit telur 3% + minyak sawit 1% (RD). Parameter yang diukur adalah bobot dan persentase karkas dan potongaan karkas, giblet, dan lemak abdomen.
Hasil pemeliharaan memperlihatkan itik-itik lokal jantan yang diberi pakan konsentrat itik dengan campuran tepung ampas tahu + menir + tepung kulit telur + jagung + dedak + Mineral B12 + minyak sawit selama periode 4?8 minggu memiliki bobot karkas lebih tinggi (kecuali RD) dibandingkan dengan itik lokal jantan yang diberikan pakan konsentrat itik dengan campuran jagung + dedak + tepung kulit telur (RA, kontrol). Bobot karkas tertinggi terdapat pada RB, yaitu itik-itik yang dipelihara dengan pemberian pakan dari campuran konsentrat komersil itik CP144 18% + jagung 36% + dedak 28,45% + tepung ampas tahu 8% + menir 4% + Mineral B12 1,75% + tepung kulit telur 3% + minyak sawit 0,8%. Sedangkan, bobot karkas terendah terdapat pada RA, yaitu itik-itik yang dipelihara dengan pemberian pakan dari campuran konsentrat komersil itik CP144 20% + jagung 40% + dedak 35% + Mineral B12 2% + tepung kulit telur 3% (ransum kontrol). Meskipun demikian, persentase karkas tidak terlalu jauh berbeda, kecuali pada RD.
Hasil pemeliharaan memperlihatkan itik-itik lokal jantan yang diberi pakan dengan campuran konsentrat komersil itik CP144 18% + jagung 36% + dedak 28,45% + tepung ampas tahu 8% + menir 4% + Mineral B12 1,75% + tepung kulit telur 3% + minyak sawit 0,8% selama periode 4?8 minggu (RB) memiliki bobot potongan-potongan karkas paling tinggi, terutama pada bagian dada. Secara persentase, itik-itik dari semua perlakuan memiliki persentase potongan-potongan karkas relatif sama. Hasil pemeliharaan memperlihatkan pula bobot dan persentase lemak abdomen tertinggi terdapat pada RB. Semua organ giblet (hati, rempela, dan jantung) memiliki ukuran yang normal.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan banyak bahan pakan yang terdiri dari bahan-bahan pakan alternatif (tepung ampas tahu + menir + tepung kulit telur) + bahan pakan konvensional (jagung, dedak, minyak sawit) + supplement (Mineral B12) menghasilkan bobot badan akhir itik lokal jantan umur delapan minggu yang lebih baik daripada menggunakan tiga macam bahan pakan saja (jagung + dedak + mineral) sebagai campuran konsentrat itik. Bobot karkas itik lokal jantan paling baik adalah dengan pemberian ransum yang tersusun dari konsentrat komersil itik CP144 18% + jagung 36% + dedak 28,45% + tepung ampas tahu 8% + menir 4% + Mineral B12 1,75% + tepung kulit telur 3% + minyak sawit 0,8%.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK