PEMBUATAN TOOL ANALISIS SPASIAL BAHAYA KEBAKARAN HUTAN MENGGUNAKAN MODELBUILDER (STUDI KASUS PROVINSI ACEH) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PEMBUATAN TOOL ANALISIS SPASIAL BAHAYA KEBAKARAN HUTAN MENGGUNAKAN MODELBUILDER (STUDI KASUS PROVINSI ACEH)


Pengarang

Rahma Soraya - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1308107010019

Fakultas & Prodi

Fakultas MIPA / Informatika (S1) / PDDIKTI : 55201

Penerbit

Banda Aceh : FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SYIAH KUALA., 2018

Bahasa

Indonesia

No Classification

1

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Kebakaran hutan di Indonesia saat ini, telah menjadi perhatian internasional yang tiap tahun menimbulkan dampak kerugian terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi. Menurut Global Forest Watch, di wilayah Aceh pada tahun 2001-2014 tercatat sekitar 464.698 Ha luas hutan yang telah terbakar. Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan maka salah satu tindakan yang dilakukan adalah dengan membuat peta bahaya kebakaran hutan. Untuk membuat peta bahaya biasanya diperlukan berbagai tahapan analisis sehingga memakan waktu dan tenaga. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah tool agar analisis bahaya kebakaran hutan dapat dilakukan secara praktis dan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah tool yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menghasilkan peta bahaya kebakaran hutan di Provinsi Aceh dengan memanfaatkan ModelBuilder. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah skoring, pembobotan dan overlay. Setelah tool selesai dibangun dan dijalankan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa tingkat bahaya kebakaran hutan di Provinsi Aceh terbagi atas lima kelas yaitu sangat rendah dengan luas 3.341,58 Ha (0,1%), rendah 2.000.383,14 Ha (38,7%), sedang 1.485.653,35 Ha (28,7%), tinggi 1.251.483,98 Ha (24,2%) dan sangat tinggi 430.298,80 Ha (8,3%). Selanjutnya dilakukan evaluasi hasil dari tool dengan menggunakan data titik panas. Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 326 titik panas yang terdeteksi di wilayah dengan tingkat kebakaran hutan yang tinggi. Sedangkan untuk pengujian kelayakan sistem digunakan metode SUS (System Usability Scale) yang dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 30 responden dengan jumlah 10 pertanyaan. Hasil yang diperoleh dalam pengujian kelayakan sistem adalah 77,2 yang berarti tool Forest Fire termasuk ke dalam grade C (Good).

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK