EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS) TERHADAP PERTUMBUHAN ENTEROCOCCUS FAECALIS | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS) TERHADAP PERTUMBUHAN ENTEROCOCCUS FAECALIS


Pengarang

Wira Stary Rukmana - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1007101110016

Fakultas & Prodi

Fakultas / / PDDIKTI :

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala., 2014

Bahasa

Indonesia

No Classification

617.634 2

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Perawatan endodontik merupakan perawatan yang dilakukan untuk merawat infeksi pada saluran akar dan periapikal. Namun keberadaan dari Enterococcus faecalis menjadi salah satu penyebab terjadinya kegagalan dalam perawatan. Enterococcus faecalis adalah penyebab utama terjadinya infeksi pada saluran akar dan antibiotik merupakan terapi utama untuk infeksi tersebut. Seledri (Apium graveolens) adalah salah satu tanaman herbal yang secara tradisional digunakan sebagai antibakteri. Potensi antibakteri ini disebabkan karena seledri memiliki senyawa aktif seperti alkaloid, saponin, flavonoid, steroid dan polifenol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antibakteri terhadap pertumbuhan E. faecalis. Enterococcus faecalis kultur pada media CHROMAgar VRE Base Non-vancomicyn dan diinkubasi pada suhu 370 C dalam suasana anaerob. Enterococcus faecalis selanjutnya dipaparkan dengan ekstrak seledri (Apium graveolens) untuk uji antibakteri dengan menggunakan metode Standart Plate Count (SPC). Hasil uji statistik dengan menggunakan Kruskal-Wallis ekstrak seledri memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan E. faecalis, dan hasil uji lanjut Mann Whitney menunjukkan bahwa pada konsentrasi 1% jumlah koloni yang tumbuh telah mengalami penurunan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan pada konsentrasi 3% tidak ditemukan lagi pertumbuhan koloni setelah dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak seledri (Apium graveolens) memiliki efek antibakteri dengan konsentrasi hambat minimum pada konsentrasi 1% dan konsentrasi bunuh minimum pada konsentrasi 3%.

Kata kunci: infeksi saluran akar, seledri (Apium graveolens), E. faecalis

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK