ANALISA PERBANDINGAN JUMLAH LAJU PEMINDAHAN TANAH BERDASARKAN METODE KERUCUT TERPANCUNG DAN DIGITAL TERRAIN MODELLING TERHADAP METODE SIMPLE RESERVE PADA LAPORAN PENGGALIAN KAPAL ISAP PRODUKSI PT TIMAH (PERSERO) TBK. | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    NULL

ANALISA PERBANDINGAN JUMLAH LAJU PEMINDAHAN TANAH BERDASARKAN METODE KERUCUT TERPANCUNG DAN DIGITAL TERRAIN MODELLING TERHADAP METODE SIMPLE RESERVE PADA LAPORAN PENGGALIAN KAPAL ISAP PRODUKSI PT TIMAH (PERSERO) TBK.


Pengarang

TUWANKU OZA SABILLA - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1304108010055

Fakultas & Prodi

Fakultas Teknik / Teknik Pertambangan (S1) / PDDIKTI : 31201

Subject
-
Penerbit

Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2019

Bahasa

Indonesia

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Kapal Isap Produksi (KIP) merupakan salah satu alat yang digunakan untuk penambangan bijih timah di lepas pantai oleh PT Timah (Persero) Tbk. Perhitungan laju pemindahan tanah (LPT) KIP pada saat ini dianggap belum representatif terhadap keseluruhan penggalian KIP sebab menggunakan data koordinat penggalian yang direkam pada badan KIP dengan interval pengambilan data hanya pada setiap awal dan akhir shift. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung LPT menggunakan metode Kerucut Terpancung dan Digital Terrain Modelling serta membandingkan dan menganalisa data penggalian dan hasil perhitungan tersebut untuk mengetahui metode yang lebih representatif terhadap keseluruhan penggalian KIP. Data yang digunakan merupakan data penggalian KIP XVI dan data Sistem Informasi Operasi Produksi Laut (SIOPL) bulan Januari-Juli 2017. Berdasarkan hasil perhitungan, perhitungan LPT dengan metode Digital Terrain Modelling memiliki angka rata-rata tertinggi yaitu sebesar 290 m3/jam, sedangkan perhitungan LPT dengan metode Kerucut Terpancung memiliki angka terendah yaitu 100 m3/jam. Berdasarkan hasil analisa perbandingan tiap metode dan interpretasi data penggalian, metode Digital Terrain Modelling yang menggunakan data SIOPL menjadi metode perhitungan yang lebih representatif terhadap keseluruhan penggalian KIP dibandingkan metode lainnya.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK