Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
MAKNA SIMBOLIK HANTARAN DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT KABUPATEN PIDIE
Pengarang
CUT MULYANI TURSINA - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1306104010058
Fakultas & Prodi
Fakultas KIP / Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (S1) / PDDIKTI : 83206
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2019
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Cut Mulyani Tursina. 2019. Makna Simbolik Hantaran Dalam Adat Perkawinan Masyarakat Kabupaten Pidie. Skripsi, Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:
(1) Dr. Fadhillah, M.Pd
(2) Dra. Mukhirah, M.Pd
Kata Kunci : Makna, Hantaran, Adat Perkawinan, Kabupaten Pidie, Aceh
Aceh merupakan salah satu kawasan yang sangat kaya dengan seni budayanya, dan memiliki 23 Kabupaten salah satunya yaitu Kabupaten Pidie. Upacara perkawinan adalah salah satu rangkaian upacara yang sering dilaksanakan dalam siklus kehidupan orang Aceh. Perkawinan dalam tata pergaulan masyarakat Aceh menempati posisi yang penting dalam kehidupan seseorang begitu pun dengan hantaran. Hantaran merupakan seperangkat peuneuwo yang dibawa oleh rombongan calon pengantin laki-laki (linto baroe) kepada calon dara baroe, yang menjadi simbolisasi dari linto baroe kepada dara baroe bahwa ia sanggup dan mampu untuk memenuhi semua perlengkapan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Hantaran atau peuneuwo tersebut memiliki ciri khas tertentu yang menjadi identitas dari sebuah daerah di Provinsi Aceh. Penelitian ini mengkaji tentang “Makna Simbolik Hantaran Dalam Adat Perkawinan Masyarakat Kabupaten Pidie” yang bertujuan untuk menginvetarisir jenis-jenis hantaran dalam adat perkawinan Aceh yang dapat dijadikan identitas bagi masyarakat, dan untuk mengetahui makna simbolik hantaran pengantin dalam adat perkawinan masyarakat Kabupaten Pidie. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian 3 orang yang terdiri dari 1 orang tokoh adat dari MAA Pidie dan 2 orang tokoh adat dari Kecamatan Delima. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hantaran merupakan identitas yang sangat penting dalam acara adat-istiadat bagi masyarakat Kabupaten Pidie. Hantaran yang digunakan masih sama dengan hantaran dahulu yaitu meliputi seunalein, perawatan tubuh dan make-up, perhiasan, makanan tradisional yang kebiasaan dibawa oleh rombongan dara baroe, buah-buahan, sirih/ranub batee, teubei, aneuk u/aneuk meuria, u teulason, peurakan, dan breuh. Perangkat hantaran pengantin Aceh juga menjadi identitas dan sangat berperan penting bagi masyarakat Aceh dalam adat perkawinan Aceh. Setiap hantaran yang dibawa tersebut juga mempunyai makna sendiri yang memiliki arti bagi pengantin dalam membina keluarga.
Tidak Tersedia Deskripsi
MAKNA SIMBOLIK PADA BUSANA PENGANTIN TRADISIONAL PRIA DAN WANITA DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN DI DESA SUBULUSSALAM KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM (Dede Anggi Riana, 2014)
REPRESENTASI NILAI-NILAI KEISLAMAN PAKAIAN ADAT ACEH DI MUSEUM ACEH (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) (AGUS MULYADI, 2022)
TRADISI UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA DI KOTA LANGSA (KIKI SYAFRIDAYANTI, 2021)
PESAN SIMBOLIK DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT GAYO DI KECAMATAN BLANGKEJEREN KABUPATEN GAYO LUES (Ali Mustafa, 2017)
MAKNA SIMBOLIK PAKAIAN ADAT PENGANTIN MASYARAKAT ACEH SINGKIL (Ismi Raudhatul Jannah Lubis, 2023)