Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
THESES
ANALISIS MISKONSEPSI GURU MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NURUL ISHLAH BANDA ACEH
Pengarang
MUTIA ALFITRI - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1509200160033
Fakultas & Prodi
Fakultas / / PDDIKTI :
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas Syiah Kuala., 2019
Bahasa
Indonesia
No Classification
371.3
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Mutia Alfitri (2019) Analisis Miskonsepsi Guru Matematika di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Ishlah Banda Aceh.
Siswa masih banyak melakukan kesalahan dalam menjawab soal pecahan. Kesalahan siswa diduga berasal dari miskonsepsi guru yang mengajar matematika sehingga diperlukan sebuah penelitian yang mendalam terhadap guru yang mengajar matematika. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis miskonsepsi guru pada materi pecahan dan faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah dua orang guru yang mengajar matematika di kelas IV dan V SDIT Nurul Ishlah Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mengalami miskonsepsi teoritikal, yaitu miskonsepsi dalam mengurutkan bilangan pecahan, mengilustrasikan bilangan pecahan yang pembilang lebih dari penyebutnya, serta membagi bilangan dengan nol. Guru juga mengalami miskonsepsi klasifikasional, yaitu miskonsepsi dalam menyebutkan salah satu contoh bilangan pecahan seperti 0/0 dan 5/0. Selain itu, guru mengalami miskonsepsi korelasional, yaitu miskonsepsi dalam mengaitkan konsep antara bilangan pecahan dan bilangan bulat serta menghubungkan makna bilangan persen dengan bilangan pecahan. Faktor penyebab miskonsepsi teoritikal adalah guru memiliki pemahaman yang mempunyai pemikiran asosiatif (proses asimilasi, akomodasi dan akulturasi), bahasa sehari-hari yang berbeda, pengalaman mengajar yang kurang, dan prakonsepsi yang sulit diubah. Faktor penyebab miskonsepsi klasifikasional adalah kurang memahami makna bilangan pecahan sehingga salah dalam mendefinisikannya. Sedangkan faktor penyebab miskonsepsi korelasional adalah prakonsepsi yang sulit diubah dan kurangnya pengalaman dalam menjawab soal cerita, terutama yang berkaitan dengan bilangan persen. Implikasi dari penelitian ini dapat membantu guru dalam memperbaiki miskonsepsi yang dialami saat mengajar materi pecahan.
Kata Kunci: Miskonsepsi Matematika, Kesalahan, Pecahan
Tidak Tersedia Deskripsi
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SDIT NURUL ISHLAH KOTA BANDA ACEH (Nurhayati Yasin, 2019)
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU NURUL ISHLAH BANDA ACEH (ERNA SUPIANI, 2016)
MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMILIH SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU BAGI ANAK (PENELITIAN PADA ORANG TUA MURID DI SDIT NURUL ISHLAH KECAMATAN ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH) (DESI PUSPITA SARI, 2018)
PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI BANDA ACEH (MUTIA SALMA, 2019)
STRATEGI KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN SD ISLAM TERPADU NURUL ISHLAH BANDA ACEH (Noviyana Rustam, 2021)