HUBUNGAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (CAPSICUM ANNUUM L.) AKIBAT SERANGAN BEGOMOVIRUS PADA FASE PERTUMBUHAN YANG BERBEDA DI DATARAN RENDAH | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

HUBUNGAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (CAPSICUM ANNUUM L.) AKIBAT SERANGAN BEGOMOVIRUS PADA FASE PERTUMBUHAN YANG BERBEDA DI DATARAN RENDAH


Pengarang

Nadya Syafira Pohan - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1505101050003

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Agroteknologi (S1) / PDDIKTI : 54211

Subject
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala., 2019

Bahasa

Indonesia

No Classification

1

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Hubungan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) akibat Serangan Begomovirus pada Fase Pertumbuhan yang Berbeda di Dataran Rendah
(Growth and Yield Correlation of Chili Pepper (Capsicum annuum L.) due to Begomovirus Infection on the different phase of growth at Lowland)
Nadya Pohan1, Elly Kesumawati1*, Sabaruddin1
1Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
Abstrak. Cabai adalah komoditas hortikultura yang penting karena permintaan dan nilai jualnya yang tinggi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat serangan Begomovirus pada fase pertumbuhan dan hubungannya dengan hasil tanaman cabai Varietas Perintis yang ditanam di dataran rendah. Penelitian berlangsung dari bulan april sampai dengan Agustus 2019 di lahan Petani Gampong Lambeugak Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar dan Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Penelitian dilakukan dengan metode Purpose Sampling. Pengambilan data dibagi menjadi 3 Klaster. Klaster pertama terdiri dari 943 tanaman yang dipilih untuk pengambilan data persentase tanaman terserang virus setiap 15 hari. Klaster kedua terdiri dari 200 tanaman (dari klaster pertama) untuk pengambilan data jumlah tanaman berdasarkan gejala serangan virus setiap 15 hari. Klaster ketiga (dari klaster kedua) terdiri dari 48 tanaman (24 tanaman bergejala virus pada umur 45 HST dan 24 tanaman bergejala virus akhir pada umur 60 HST) untuk pengambilan data pertumbuhan meliputi tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), banyak cabang sekunder, dan banyak cabang tersier masing-masing pada 45, 60, 75, dan 90 HST dan data hasil tanaman berupa total berat buah pertanaman yang diamati selama 7 kali panen dan. Hubungan pertumbuhan dan hasil tanaman diketahui dari nilai uji korelasi Pearson masing-masing parameter pertumbuhan dan berat buah per tanaman. Hasil penelitan menunjukkan bahwa persentase serangan virus pada tanaman tertinggi terjadi pada umur 120 HST (100%). Nilai korelasi tertinggi dijumpai pada parameter banyak cabang tersier dan bobot buah per tanaman bergejala virus awal yaitu sebesar 0,44 (sedang) dan nilai korelasi terendah dijumpai pada parameter banyak cabang tersier dan berat buah tanaman bergejala virus akhir yaitu sebesar 0,18 (sangat rendah). Penelitian menujukkan pertumbuhan yang terserang virus tidak berpengaruh secara nyata kepada hasil tanaman. Tetapi, semakin cepat virus menyerang tanaman cabai, semakin besar kehilangan hasil yang disebabkan.
Kata Kunci : Cabai, Begomovirus, Hubungan, Serangan, Pertumbuhan, Hasil

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK