ANALISIS FAKTOR RISIKO TERJADINYA INFEKSI VIRUS HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR RISIKO TERJADINYA INFEKSI VIRUS HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH


Pengarang

OETARI HAYATUN NUFUS - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1607101010106

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter (S1) / PDDIKTI : 11201

Subject
Penerbit

Banda Aceh : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA., 2019

Bahasa

Indonesia

No Classification

616.362 3

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Hepatitis merupakan suatu peradangan organ hati yang dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi virus, gangguan metabolisme dan parasit. Hepatitis dikenal juga dengan penyakit kuning, yang bermanifestasi pada organ kulit, memberan mukosa, sklera dan kuku yang berubah warna menjadi kuning (jaudince). Hepatitis B adalah infeksi pada hepar yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) golongan hepadnavirus tipe 1. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko yang terjadi pada pasien dengan infeksi Virus Hepatitis B. Jenis penelitian ini menggunakan studi deskriptif analitik dengan desain cross sectional dan teknik sampling yaitu total sampling. Pengambilan sampel menggunakan data primer berupa wawancara. Data awal penelitian pasien dengan infeksi Virus Hepatitis B sebanyak 341 orang. Sebanyak 105 pasien memenuhi kriteria inklusi penelitian. Hasil penelitian ini didapatkan dari seluruh pasien Hepatitis B, terdapat faktor risiko perawatan ke dokter gigi sebanyak 46 responden (43,8%), penggunaan alat cukur bergantian sebanyak 34 responden (32,4%), riwayat keluarga menderita Hepatitis B sebanyak 34 responden (32,4%), melakukan tindik tubuh sebanyak 29 responden (27,6%), pernah melakukan transfusi darah sebanyak 21 responden (20%), tertusuk jarum bekas atau menggunakan jarum tidak steril sebanyak 18 responden (17,1%) pekerjaan sebagai tenaga kesehatan sebanyak 9 responden (8,6%). Simpulan dari penelitian ini, faktor risiko terbanyak pasien dengan infeksi Virus Hepatitis B di RSUDZA Banda Aceh adalah perawatan ke dokter gigi dan tidak dijumpai responden dengan pemakaian tato permanen. Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya faktor risiko infeksi Virus Hepatitis B sangat penting sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi Virus Hepatitis B.
Kata Kunci : Hepatitis, Hepatitis B, Faktor Risiko Infeksi Virus Hepatitis B

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK