KAJIAN PERKEMBANGAN KAWASAN PINGGIRAN KOTA (URBAN FRINGE) BANDA ACEH(STUDI KASUS : KECAMATAN BANDA RAYA, LUENG BATA DAN ULEE KARENG) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    THESES

KAJIAN PERKEMBANGAN KAWASAN PINGGIRAN KOTA (URBAN FRINGE) BANDA ACEH(STUDI KASUS : KECAMATAN BANDA RAYA, LUENG BATA DAN ULEE KARENG)


Pengarang

Maya Sari - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1209200060067

Fakultas & Prodi

Fakultas / / PDDIKTI :

Subject
Penerbit

Banda Aceh : Prog. Studi Magister Teknik Sipil., 2014

Bahasa

Indonesia

No Classification

711.4

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

KAJIAN PERKEMBANGAN KAWASAN PINGGIRAN KOTA (URBAN FRINGE) BANDA ACEH
(Studi Kasus : Kecamatan Banda Raya, Lueng Bata dan Ulee Kareng)

Oleh :
Maya Sari
NIM. 1209200060067

ABSTRAK

Perkembangan suatu kawasan sangat dipengaruhi oleh kawasan sekitarnya, terutama antara kawasan kota dengan kawasan pinggirannya. Sejalan dengan perkembangan Kota Banda Aceh sebagai Ibukota Provinsi Aceh yang memiliki aktivitas kompleks, kawasan pinggiran sebagai daerah penyangga secara langsung menerima dampak terhadap perkembangan kota tersebut. Kecamatan Banda Raya, Lueng Bata, dan Ulee Kareng sebagai kawasan pinggiran Kota Banda Aceh dengan daya dukung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi. Penggunaan lahan dikawasan ini berbasis pada sektor pertaniaan, sehingga perekonomian di kawasan pinggiran ini sangat bergantung pada pemasaran hasil pertanian namun secara fungsional kecamatan-kecamaan ini berfungsi untuk mendukung aktivitas perkotaan Kota Banda Aceh. Semua proses ini menyebabkan perubahan dalam aspek keruangan yang akan mempengaruhi pola perkembangan di kawasan pinggiran. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Tujuannya untuk mengidentifikasi kondisi eksisting dan perubahan penggunaan lahan yang terjadi dikawasan pinggiran terkait dengan kebijakan pemerintah Kota Banda Aceh serta mengarahkan pola perkembangan kawasan pinggiran kota (urban fringe) di Banda Aceh. Manfaat penelitian ini adalah untuk memberi informasi bagi Pemerintah Kota Banda Aceh sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam menentukan kebijakan pengembangan kawasan pinggiran Kota Banda Aceh.
Perkembangan kawasan yang ditandai dengan perubahan penggunaan lahan tertinggi terdapat pada Kecamatan Ulee Kareng yaitu di Gampong Ceurih dan sepanjang jalur transportasi baru yaitu Jalan Prof. Ali Hasyimi yang melintasi Gampong Lambhuk, Lamteh, Ilie dan Pango Raya. Pada Kecamatan Banda Raya perubahan penggunaan lahan terbangun sangat jelas terlihat di Gampong Mibo, Lhong Raya dan Lampeuot. Pada Kecamatan Lueng Bata perubahan penggunaan lahan terbangun terjadi di Gampong Batoh dan Lamdom. Arahan kebijakan pengembangan kawasan pinggiran Kecamatan Lueng Bata telah menyentuh pada wilayah cepat berkembang yaitu Gampong Batoh. Namun Gampong Mibo di Kecamatan Banda Raya dan Gampong Ceurih di Kecamatan Ulee Kareng yang tidak termasuk dalam kebijakan pengembangan kawasan pinggiran justru berkembang dengan pesat, sehingga perkembangan kawasan pinggiran pada Kecamatan Banda Raya dan Ulee Kareng berjalan secara alami, tanpa arahan kebijakan Pemerintah Kota Banda Aceh. Pola perkembangan kawasan pinggiran di Kecamatan Banda Raya, Lueng Bata, dan Ulee Kareng terbentuk atas pola radial yang mengikuti pola jaringan jalan.

Kata kunci : perkembangan kawasan, penggunaan lahan, urban fringe, Kota Banda Aceh

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK