Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
KETERSEDIAAN KEDELAI SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI TEMPE DI KOTA BANDA ACEH
Pengarang
Asmaul Husna - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
9905102023089
Fakultas & Prodi
Fakultas / / PDDIKTI :
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2021
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Asmaul Husna dengan judul skripsi "Ketersedian Kedelai Sebagai Bahan Baku Industri Tempe di Kota Banda Aceh", dengan pembimbing Bapak Drs. Ibrahim Saleh selaku pembimbing utama dan pembimbing kedua Bapak Ir Azhar A. Gani, M.Sc.
Kedelai merupakan salah satu mata dagangan yang pasokannya di Indonesia cenderung tidak dapat dipenuhi dari hasil produksi dalam negeri sendiri. Sekalipun dapat ditanam dengan cara yang paling sederhana, produktivitas dan produksinya dalam negeri hampir tidak mungkin dapat memenuhi permintaan yang semakin meningkat.
Bahan baku merupakan bahan dasar utama yang mempengaruhi jalannya kegiatan produksi untuk menghasilkan suatu produk baru. Bahan dasar utama yang digunakan dalam memproduksi tempe adalah kacang kedelai.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan kedelai sebagai bahan baku industri tempe di Kota Banda Aceh. Selain itu, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga kedelai terhadap ketersediaan kedelai untuk bahan baku industri tempe di Kota Banda Aceh.
Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kwalitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi partisipasi dan wawancara mendalam atau sering disebut dengan data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dan studi kepustakaan, artikel-artikel, dokumen-dokumen, dan instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian ini.
Dari hasil penelitian diketahui bahwasanya kedelai sebagai bahan baku industri tempe sangat tersedia/ mencukupi kebutuhan industri tempe yang ada di Kota Banda Aceh walaupun mengalami kenaikan harga sampai 100%. Hasil analisis regresi harga kedelai sangat berpengaruh terhadap ketersediaan kedelai di Kota Banda Aceh
Dampak yang ditimbulkan dengan kenaikan harga kedelai adalah berfluktuasinya produksi harian tempe, perajin terpaksa merumahkan satu sampai dua karyawanannya karena biaya operasionalnya tidak mencukupi, pola konsumsi bagi keluarga para perajin tempe terutama bagi perajin tempe yang berskala kecil terpaksa harus hidup hemat, menyiasati produksi yaitu dengan cara menaikkan harga jual dengan ukuran tahu dan tempe tidak berubah, atau ukuran tahu dan tempenya harus diperkecil harga tidak berubah.
Pemerintah menetapkan tiga hal paket kebijakan kedelai yakni mendorong menggerakkan pertanian kedelai di berbagai tempat di tanah air, berkomunikasi dengan para importir dan menghidupkan kembali sentra-sentra produksi kedelai seperti Bireun di Nanggroe Aceh Darussalam.
Tidak Tersedia Deskripsi
ANALISIS PERMINTAAN DAN PREFERENSI PENGGUNAAN KEDELAI PADA INDUSTRI PENGOLAHAN KEDELAI DI KOTA BANDA ACEH (Nurul Fadlhliani, 2020)
KETERSEDIAAN KEDELAI SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI TEMPE DI KOTA BANDA ACEH (Asmaul Husna, 2021)
ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN KEDELAI UNTUK INDUSTRI TEMPE DI KOTA BANDA ACEH (Sri Suryani M, 2021)
ANALISIS PERMINTAAN KEDELAI PADA INDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA RN( KASUS USAHA HOME INDUSTRY) (Agustia Wardiully, 2014)
PREFERENSI INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS BAHAN BAKU KEDELAI DI KOTA BANDA ACEH (Faradilla Syahrinaz, 2021)