PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN HUTAN PINUS (STUDI KASUS PT.TUSAM HUTAN LESTARI DI KECAMATAN LINGE KABUPATEN ACEH TENGAH) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    NULL

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN HUTAN PINUS (STUDI KASUS PT.TUSAM HUTAN LESTARI DI KECAMATAN LINGE KABUPATEN ACEH TENGAH)


Pengarang

Riduan - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1610101010009

Fakultas & Prodi

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik / Sosiologi (S1) / PDDIKTI : 69201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2021

Bahasa

Indonesia

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Perusahaan PT.THL memiliki tiga program penebangan penanaman dan penyadapan pohon pinus pada saat ini perusahaan fokus pada penyadapan. Kebijakan PT THL kepemilikan lahan hutan pinus tersebut adalah hutan milik negara yang pengelolaannya diberikan kepada PT THL dan pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat sekitar. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat proses pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan lahan pinus milik PT THL di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah dan relasi sosial yang terbangun antara masyarakat dengan PT THL sebagai pemilik izin pengelolaan hutan pinus yang ada di Kecamatan Linge. Penlitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Exchange Theory (Teori pertukaran) yang dikemukakan oleh George Humans melalui proposisinya yaitu proposisi sukses, proposisi stimulus, proposisi nilai, proposisi persetujuan agresi. Hasi penelitian ini menunjukan pertama proses pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan lahan pinus milik PT Tusam Hutan Lestari (PT.THL) di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah tidak berjalan semestinya karena masyarakat memandirikan diri sendiri bebas dalam pengelolaan hutan pinus, pendampingan kontribusi membayar fee Rp.3000/kg getah pinus disetiap desa tidak berkelanjutan artinya perusahaan hanya membayar tapi tidak melakukan proses pendampingan berkerlanjutan, pembinaan dilakukan perusahaan melakukan sosialisasi pada awal-awal berkerja secara bermusyarah dan disusul dengan pendampingan secara priibadi tetapi kurang pengawasan maupun evalusi pihak terkait tidak di implementasikan sehingga proses penyadapan dilapangan berpotensi menyebabkan rusaknya lingkungan Relasi sosial yang terbangun antara masyarakat dengan PT THL sebagai pemilik izin pengelolaan hutan pinus yang ada di Kecamatan Linge. Relasi yang terbangun antara masyarakat Kecamatan Linge dan perusahaan PT.Tusam Hutan Lestari tidak berjalan dengan baik relasi terbentuk adalah relasi sosial dan relasi ekonomi hal ini disebabkan karena saling mengambil keuntungan pertukaran sosial pemanfaatan hasil hutan bukan kayu antara perusahaan dan masyarakat tetapi kurangnya pendampingan yang berkelanjutan.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK