LEVEL ESTROGEN DAN PROGESTERON KELINCI LOKAL BUNTING SEMU YANG DIINDUKSI PMSG DAN HCG | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    NULL

LEVEL ESTROGEN DAN PROGESTERON KELINCI LOKAL BUNTING SEMU YANG DIINDUKSI PMSG DAN HCG


Pengarang

ANATHIA NURUL USQA - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1702101010121

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2021

Bahasa

Indonesia

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Ovulasi pada kelinci dapat diinduksi tanpa perkawinan yang disebut
dengan bunting semu (pseudopregnant). Ovulasi dari kelinci terjadi sekitar 6-10
jam setelah terjadinya kopulasi atau rangsangan dari luar. Ovulasi pada kelinci
distimulasi oleh pelepasan luteinizing hormone (LH). Penelitian ini bertujuan
mengetahui level estrogen dan progesteron kelinci lokal bunting semu yang
diinduksi dengan hormon PMSG dan hCG. Sampel yang digunakan yaitu enam
ekor kelinci lokal betina dan satu ekor kelinci lokal jantan dengan kriteria
berumur 1-1,5 tahun, dan bobot badan 1,8-2,2 kg, dibagi dalam dua kelompok
perlakuan (n=3), yakni kelinci yang mendapatkan injeksi 100 IU PMSG secara
intramuskulus dan tiga hari kemudian diikuti dengan injeksi 75 IU hCG secara
intravena (K1) dan kelompok kelinci yang mendapatkan injeksi 100 IU PMSG
secara intramuskulus dan dikawinkan dengan pejantan tiga hari kemudian dan
diikuti dengan injeksi 75 IU hCG secara intravena (K2). Analisis hormon
dilakukan dengan metode Enzyme Linked Immunoabsorbant Assay (ELISA).
Konsentrasi estrogen dan progesteron pada hari ke-2, 4, 6, dan 8 antara K1 dan K2
relatif fluktuatif kecuali konsentrasi progesteron pada K1 cenderung meningkat
sesuai tingkatan hari. Konsentrasi estrogen dan progesteron lebih tinggi pada K1
dibandingkan K2 (P

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK