Electronic Theses and Dissertation

Polip nasi adalah lesi jinak berupa massa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam rongga hidung, berwarna putih keabu-abuan (gelatinous) yang terjadi akibat adanya peradangan kronik pada mukosa hidung. Polip nasi merupakan penyakit multifaktorial, mulai dari infeksi, inflamasi non-infeksi, kelainan anatomi serta abnormalitas genetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita polip nasi di Poliklinik THT-KL RSUDZA Banda Aceh pada tanggal 1 Januari 2019 sampai 30 April 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif retrospektif dengan pengambilan data sekunder berupa rekam medis pasien. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi pasien polip nasi tertinggi pada kelompok usia 36-45 tahun (30,6%) dan jenis kelamin laki-laki (68%). Berdasarkan faktor resiko, pasien polip nasi yang paling sering dijumpai riwayat sinusitis (77,3%). Gejala klinis yang umumnya dialami oleh penderita polip nasi adalah hidung tersumbat (100%). Berdasarkan hidung yang terlibat, polip nasi lebih sering dijumpai bilateral (62,7%). Penderita polip nasi paling banyak mendapatkan pelayanan rawat inap (60%) dan terapi bedah (60%). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa penderita polip nasi lebih berisiko terkena pada laki-laki dengan kelompok usia dewasa akhir (36-45 tahun) dan memiliki riwayat sinusitis. Gejala klinis yang sering dijumpai yaitu hidung tersumbat dan hidung yang terlibat umumnya bilateral. Penderita polip nasi banyak mendapatkan perawatan rawat inap dan penatalaksanaan yang diberikan berupa kombinasi medikamentosa dan terapi bedah.

Nasal polyps are benign lesions in the form of soft masses containing a lot of fluid in the nasal cavity, grayish white (gelatinous) that occur due to chronic inflammation of the nasal mucosa. Nasal polyps are a multifactorial disease, ranging from infection, non-infectious inflammation, anatomical abnormalities and genetic abnormalities. This study aims to determine the characteristics of patients with nasal polyps at the ENT Polyclinic of RSUDZA Banda Aceh on January 1, 2019 to April 30, 2021. This study used a retrospective descriptive study design with secondary data collection in the form of patient medical records. The sampling technique in this study used the total sampling method with a total sample of 75 people. The results showed that the highest distribution of nasal polyps was in the age group 36-45 years (30.6%) and male gender (68%). Based on risk factors, nasal polyps patients most often had a history of sinusitis (77.3%). Clinical symptoms that are commonly experienced by patients with nasal polyps are nasal congestion (100%). Based on the nose involved, nasal polyps were more often bilateral (62.7%). Most patients with nasal polyps received inpatient services (60%) and surgical therapy (60%). From this study, it was concluded that patients with nasal polyps were more at risk of developing it in men in the late adult age group (36-45 years) and had a history of sinusitis. Clinical symptoms that are often encountered are nasal congestion and the involved nose is generally bilateral. Patients with nasal polyps often receive inpatient care and management is given in the form of a combination of medical and surgical therapy.