ANALISA SIFAT MEKANIK BAMBU SETELAH PROSES PEREBUSAN | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

ANALISA SIFAT MEKANIK BAMBU SETELAH PROSES PEREBUSAN


Pengarang

Rina Mirdayanti - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0281210045

Fakultas & Prodi

Fakultas MIPA / Fisika (S1) / PDDIKTI : 45201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam., 2008

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Telah dilakukan penelitian tentang analisa sifat mekanik bambu setelah perebusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proses perebusan terhadap sifat mekanik pada bambu. Penelitian ini dilakukan pada tiga jenis bambu, yaitu bambu kuning (gigantchloa apus), bambu jawa (gigantchloa atter) dan bambu duri (gigantchloa atroviolacea). Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian kadar air untuk menentukan kandungan air didalam sampel. Terhadap sampel dilakukan proses perebusan dengan memvariasikan lama waktu perebusan yaitu tanpa perebusan, 2 jam perebusan, 4 jam perebusan, 6 jam perebusan, 8 jam perebusan dan 10 jam perebusan. Selanjutnya dilakukan pengujian mekanik yaitu uji tarik dan uji bending. Berdasarkan basil analisis data diperoleh nilai kekuatan tarik pada jenis bambu kuning dan bambu jawa adalah sama pada 8 jam perebusan, dengan nilai sebesar 6,47 kgf/mm" pada bambu kuning dan 5,52 pada bambu jawa, kekuatan tarik pada bambu duri meningkat pada 6 jam perebusan dengan nilai
sebesar 6,36 kgf/mm. Nilai kekuatan bending pada jenis bambu kuning dan
bambu jawa adalah sama yaitu meningkat pada 8 jam perebusan dengan nilai
sebesar 20,1 kgf/mm pada bambu kuning dan 15,0 kgf/mm pada bambu jawa,
kekuatan bending pada bambu duri meningkat pada 10 jam perebusan dengan nilai sebesar 11,3 kgf/mm. Nilai kekuatan tarik dan kuat bending tertinggi yaitu
pada jenis bambu kuning (gigantochloa apus) dengan lama waktu perebusan 8 jam, masing-masing bernilai 6,47 kgf/mm dan 20,1 kgf/mm. Semakin lama
waktu perebusan semakin meningkat pula kekuatan tarik dan bending pada bambu sampai mencapai kekuatan optimum.


Kata kunci : bambu, perebusan, sifat mekanik..













Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK