Electronic Theses and Dissertation

M. Rusdi Abduh Hasim. 1505108010008. Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Sere Wangi Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kecamatan Tripe Jaya Kabupaten Gayo Lues di bawah bimbingan Abubakar Karim sebagai Ketua dan Sugianto sebagai Anggota.


RINGKASAN

Sere Wangi (Cymbopogon nardus L.) merupakan salah satu tanaman atsiri dari famili Gramineae yang banyak digunakan dalam berbagai industri parfum, kosmetik, makanan, minuman dan obat-obatan. Selain itu, juga digunakan sebagai bahan pestisida nabati untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman. Minyak sere wangi merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang banyak dikembangkan di Indonesia. Melihat potensi minyak sere wangi di pasar dengan harga yang sangat menjanjikan, maka perlu dilakukan kajian kesesuaian lahan sebagai arahan pengembangan sere wangi, baik areal yang sudah ditanami maupun areal baru yang berpotensi dikembangkan di sentra produksi sere wangi.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan tanaman sere wangi, mengetahui sebaran sere wangi dan luas lahan yang berpotensi untuk pengembangan tanaman sere wangi di Kecamatan Tripe Jaya Kabupaten Gayo Lues. Penelitian telah dilaksanakan di Kecamatan Tripe Jaya Kabupaten Gayo Lues dan pengolahan data telah dilaksanakan di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan metode survai lahan melalui deskriptif kuantitatif serta melakukan analisis terhadap data dan informasi yang didapatkan di lapangan maupun analisis contoh tanah di laboratorium. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan, yaitu persiapan, pra pengolahan citra, kegiatan lapangan (ground check), parameter yang diamati pada sifat fisika tanah yaitu tekstur tanah dan sifat kimia tanah, meliputi KTK, KB, pH H2O, C-Organik, dan analisis data.
Kelas kesesuaian lahan pada kawasan pengembangan sere wangi di Kecamatan Tripe Jaya Kabupaten Gayo lues secara aktual dikatagorikan sesuai marginal (S3) dengan faktor pembatas paling dominan adalah lereng yang curam, sifat fisika tanah dan kimia tanah. Setelah dilakukan perbaikan, maka secara potensial kesesuaian lahan pada pengembangan sere wangi di kawasan tersebut digolongkan ke dalam kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2), yaitu faktor pembatas lereng dapat diperbaiki dengan mengatur jarak tanam dan penanaman mengikuti kontur, tekstur tidak dapat dilakukan perbaikan, sifat kimia tanah dapat diperbaiki dengan pemberian pupuk organik.
Kecamatan Tripe Jaya dapat dikembangkan sere wangi secara intensifikasi dan ekstensifikasi. Secara intensifikasi luasan kawasan yang dapat dikembangkan sebesar 1.591,49 ha (11,12% dari kawasan budidaya). Secara ekstensifikasi kawasan yang dapat dikembangkan seluas 12.259,03 ha (85,66% dari kawasan budidaya). Kawasan yang tidak dapat dikembangkan seluas 460,11 ha (3,22 % dari kawasan budidaya.

-