KARAKTERISTIK BETON ASPAL (AC-BC) MENGGUNAKAN MATERIAL BASALT DENGAN VARIASI …
ABSTRAK
Perkembangan penelitian tentang bahan konstruksi perkerasan jalan khususnya perkerasan lentur (flexible pavement) diarahkan pada usaha pemanfaatan material setempat dan disesuaikan dengan kondisi daerah di mana konstruksi perkerasan akan dilaksanakan, akan tetapi dengan adanya penambahan ruas jalan yang semakin lama semakin meningkat maka bertambah pula kebutuhan material untuk pembangunan jalan. Dari uraian permasalahan ini, maka perlu suatu kajian mengenai parameter Marshall beton …
PENGARUH PERBEDAAN ABRASI PADA DUA LOKASI AGREGAT DENGAN PERBANDINGAN 60:40% …
Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) merupakan aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam rancangan pada konstruksi jalan raya, karena lapisan ini merupakan lapisan yang langsung menerima pendistribusian beban dari kendaraan yang melintas. Hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas pada lapisan ini dengan menjaga kelenturan, keawetan, dan kekuatan di masa pelayanan. Salah satu persyaratan agregat yang digunakan harus bernilai abrasi lebih kecil dari 40%. Agregat yang digunakan …
PENGARUH SUBSTITUSI STYROFOAM SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP PERMEABILITAS D…
ABSTRAK
Penggunaan bahan tambahan pada aspal yaitu styrofoam dapat meningkatkan kualitas campuran beton aspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan styrofoam sebagai bahan substitusi aspal penetrasi 60/70 terhadap permeabilitas dan durabilitas campuran aspal porus. Material yang digunakan adalah aspal penetrasi 60/70, agregat batu pecah, filler dan styrofoam. Benda uji yang dibuat terdiri dari tiga kelompok yaitu: benda uji campuran aspal porus dengan aspal pene…
KAJIAN PENGARUH PERSENTASE AGREGAT KASAR BERBEDA QUARRY TERHADAP KEKUATAN ASP…
Agregat merupakan bahan campuran lapis perkerasan aspal yang memenuhi persyaratan nilai abrasi ? 40% (SNI 03-2417-1991). Berdasarkan Laporan Mix Design Formula Laston Dinas Bina Marga, nilai abrasi agregat dari quarry Rikit Gaib, Kabupaten Gayo Lues mendekati batas maksimal yaitu 39,7%. Agregat yang memiliki nilai abrasi tinggi dan porositasnya tinggi dapat menyebabkan degradasi (penurunan) pada material perkerasan jalan. Untuk dapat memperbaiki nilai abrasi maka harus dilakukan perbaikan ag…
PENGARUH PERBEDAAN NILAI ABRASI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN LASTON AC–BC TE…
ABSTRAK
Agregat merupakan bahan utama campuran lapis perkerasan aspal yang memenuhi persyaratan nilai abrasi ? 40% (SNI 03-2417-1991). Agregat yang memiliki nilai abrasi dan porositasnya tinggi dapat menyebabkan degradasi pada material perkerasan jalan, untuk memperbaiki nilai abrasi tersebut, maka salah satu caranya adalah melakukan perbaikan kualitas campuran melalui subsitusi dengan beberapa material dari sumber yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah melakukan perbaikan kualitas…